bagian 12

1.1K 87 3
                                        

"Lo lihat Annete?" Tanya Lucian pada Eric.

Eric melirik sebentar lalu kembali fokus dengan ponselnya.

"Tai!" Umpat Lucian. Dengan kesal dia meninggalkan ruang tengah dan menaiki tangga.

Lucian akan mencari Annete-nya, sepulang sekolah tadi dirinya tak melihat Annete dan sampai sekarang waktu sudah malam, Lucian masih belum melihatnya.

'Apa dia tertidur?'

Pertanyaan itu muncul dibenaknya, lalu dia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Annete.

Lucian senyum senyum sendiri saat berjalan menuju kamar Annete. Dia membayangkan muka Annete yang sedang tidur.

'Ah, pasti dia sangat imut'

•••
Lucian menatap datar pada pemandangan dihadapannya. Sepasang anak adam berbeda gender sedang tidur bersama. Dengan sang lelaki yang memeluk erat sang perempuan.

"Gue bakal bunuh lo manusia iblis!" Desis Lucian. Matanya berkilatan tajam.

Lucian duduk ditepi kasur dekat sang perempuan, dia mengelus pipinya.

"Annete" panggil Lucian.

Sang empu terusik, matanya mengerjap pelan menyesuaikan dengan cahaya yang terasa menusuk matanya.

Dia mengucek pelan matanya, saat membuka mata yang pertama kali dilihatnya adalah Lucian yang sedang menatapnya dengan lembut.

'Gue gak salah lihat kan?'

"Lucian?" Panggil Annete, dia hendak bangun tapi dia merasakan ada yang melilit perutnya.

'Siapa lagi ini?'

Pikiran Annete langsung teringat pada kejadian sebelum dia tertidur. Tadi setelah acara cipokan dengan Kyle, mereka berdua diam hingga rasa kantuk menyerang mereka berdua.

"Ayo bangun waktu nya makan malam" kata Lucian. Dengan sekali tarikan, Lucian mengangkat tubuh Annete.

"Terkutuk Kau Lucian!" Jerit Annete karena kaget.

Lucian hanya tertawa, dan memasuki kamar mandi setelah itu mendudukan Annete di wastapel.

"Gue tunggu diluar" ujar Lucian, dia mengecup dahi Annete.

Tanpa memerdulikan Annete yang sedang menatapnya dengan permusuhan, Lucian pergi dari sana.

"Lo nyebelin!"

Terikan dari dalam terdengar saat Lucian menutup pintu kamar mandi.

Lalu netranya menatap kearah orang yang baru saja bangun tidur.

"Lo ngapain dikamar Annete?" Tanya Lucian, matanya menatap penuh permusuhan.

"Bikin anak" jawabnya dengan asal. Lalu setelah itu dia bangkit seraya mengacak acak rambutnya.

"Pucek Lo, Kyle!" Seru Lucian pada Kyle yang sudah berjalan ke arah pintu.

TRANSMIGRASI ANNETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang