Hai, ada yang masih nunggu up cerita ini?
Buat kalian yang udah baca cerita ini, thanks ya. Kalau bisa ramein, karena ini bakal jadi syarat untuk aku up part selanjutnya..
Minimal comen sebanyak 20, bisa kan?
•••
"Heh lo!, sini!" Kata Lucian pada 2 orang siswi yang melewati meja mereka."K-kami kak?" Tanya salah satu siswi itu dengan takut.
Lucian mengangguk, 2 siswi itu langsung menghampiri meja mereka.
Annete diam memperhatikan, tapi dia mencibir kelakuan Lucian yang kayak preman pasar.
'Untung ganteng' ucapnya dalam hati.
Annete mengalihkan pandangannya, takut khilap sama Lucian, dan tak sengaja matanya bertatapan dengan seorang siswa yang duduk didepannya.
"Itu siapa anjir!, ganteng banget!" Gumam Annete, segera dia memalingkan wajahnya ke samping.
"Dengerkan?, sekarang lo pada pergi!" Usir Lucian, langsung 2 siswi itu pergi untuk memesankan makanan.
Lucian beralih menatap Annete, raut muka tak bersahabatnya dan tatapan tajamnya hilang seketika. Dia menatap Annete dengan lembut.
"Annete" panggil Lucian dengan ceria.
Annete mendongak. "Apa?" Tanya Annete, pipinya sedikit memerah, sesekali matanya melirik ke siswa yang berada didepannya.
Lucian yang melihat gerak gerik Annete, berdecak. Matanya langsung menatap sang siswa yang sedang menatap Annete.
"Eric!, pergi lo dari sini!" Sentak Lucian, dia dengan terang terangan menatap tak suka.
Siswa yang bernama Eric menaikkan sebelah alisnya. "Masalah?"
"Iyalah, lo ganggu waktu gue sama Annete" ujar Lucian. Dia merangkul pinggang Annete dengan mesra tak lupa dia mencium pipi Annete.
Sedangkan Annete, saat tau siswa yang sedari tadi memperhatikannya adalah Eric, sedikit memelototkan matanya.
D-dia Eric? Si paling mau couple bajunya sama Annete?
'Kalau modelannya kayak gini, setiap hari juga gue siap kok dicouple-in sama mas nya'
Kata Annete dalam hatinya. Pas diceritain sama Maminya, Annete sempat berfikir kenapa Annete mau mau aja diajakin begituan sama Eric, karena menurutnya itu sedikit alay kayak jamet yang baru pacaran, ups!.
"Eric?" Panggil Annete dengan ragu.
Dia harus mempunyai hubungan baik dengan makhluk bernama cogan.
"Kenapa sayang?" Tanya Eric dengan manis.
S-sayang?!
Mimpi apa gue dipanggil sayang sama cogan?!
Annete merasakan pipinya panas.
'Ck, pipi baperan, baru gitu aja udah panas apalagi dicium, kebakaran yang ada!'
"I-itu kenapa lo gak ada pas jam pertama?" Tanya Annete, dia merutuki dirinya yang berbicara dengan gugup.
'Jangan sampai, Eric ilfil sama gue gara gara ngomong gagap'
"Dih, biasa aja sih ngomongnya" cibir Lucian.
"Bacot!"
Annete memeletkan lidahnya kearah Lucian. Annete kalau sama Lucian bawaannya pengen ngegas mulu, sebenarnya dia itu gak mau nunjukin sifatnya yang satu ini, tapi Lucian yang mancing duluan.
"Mulutnya minta dicium!"
"Cium aja, nih!"
Annete memonyongkan bibirnya kedepan wajah Lucian.
Sedangkan Lucian dan Eric, mematung melihat tingkah Annete.
"Kenapa diem aja?, gak berani kan?" Remeh Annete, dia menatap Lucian dengan kemenangan.
"Sayang udah ya jangan ngeladenin anak dajjal" sahut Eric.
Dia langaung nyamber, karena Eric itu tak suka jika Annete mengabaikan dirinya, tapi sebenarnya bukan itu poin utama nya.
"Annete" panggil Lucian. Annete langsung menatap Lucian.
'Cup'
Lucian mengecup bibir Annete.
Eric menatap datar kearah Lucian, itu yang dia takutkan terjadi. Orang bodoh itu akan mencium Annete.
Lucian menatap Annete yang terlihat terkejut oleh perbuatannya. Lucian menarik kembali wajahnya, tapi dia menyempatkan untuk mengulum sedikit bibir bawah milik Annete.
Lucian melirik Eric, lalu tersenyum miring. Eric membalasnya dengan tatapan tajam.
"Lo--"
"Hwaa!, bibir gue udah gak suci!" Pekik Annete.
Tangannya terulur memegang bibirnya. Sekarang bibirnya udah gak ting ting lagi.
'Tadi pagi apa Annete sayang' kata author.
'Diem lo thor' balas Annete.
Lucian hanya tertawa, merasa gemas dengan reaksi Annete. Untuk melampiaskan rasa gemasnya, Lucian memeluk Annete dengan erat.
"Gemes banget sih, mau gue cium lagi?" Canda Lucian.
Annete reflek menganggukkan kepalanya. Seakan tersadar sama omongannya, Annete menggelengkan kepalanya ribut.
"Siapa yang mau lo cium, Lucian?"
Suara itu terdengar dari arah belakang Annete.
Mereka bertiga langsung menengok kebelakang. Dari jarak 2 langkah di tempat duduk Annete , seorang siswa jangkung berdiri.
"Annete lah, kenapa lo cemburu?!"
Tanpa menjawab omongan Lucian yang menurut Siswa itu sangat tak berbobot, Siswa itu langsung berjalan menghampiri Annete yang sedang menatap kearahnya dengan bingung.
Jari telunjuk milik siswa itu bertengger didagu Annete dan sedikit mengangkatnya agar Annete menatap penuh kearahnya.
"Selamat siang kesayangan-nya Kyle" kata siswa itu, dia tersenyum sangat manis kearah Annete.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANNETE
General Fiction"Lupakan sejenak bebanmu, mari sekarang kita membuat kerajaan harem, hahaha...." Annete Michele, Annete hanya seorang anak tunggal yang bersenang senang dengan kekayaan kedua orang tuanya. Berusia 18 tahun. Hobinya itu membaca novel bergendre harem...