Bab 4: Luka Pertama

211 92 231
                                    

"Katanya cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya tapi kenapa ayahku adalah luka pertamaku?"

- Lost Father's Love💔 -

Happy reading


Sesampainya di kamar, lagi dan lagi tangan Haidar menampar kedua pipi nadiya.
Amarahnya kali ini benar-benar bagaikan monster yang kelaparan.

Plak! Plak!

"Ayah sakit yah hiks hiks."

"Sakit! Mau lebih sakit lagi hah!"

Kini tangan haidar menggenggam rambut nadiya dan menjambaknya lalu....

Dak!

Haidar menjedotkan kepala nadiya ke tembok dengan sangat keras.

"Aw! Sakit yah sakit hiks hiks." Ucap nadiya di iringi isak tangis yang semakin keras.

Haidar melepas genggaman rambut nadiya.

Bruk....

Badan nadiya jatuh tersungkur di hadapan kaki haidar.
Haidar berjongkok sejajar dengan badan nadiya.

"Kamu sakit nadiya! Ayah lebih sakit kamu bohongi! Dan Mana janji kamu yang katanya nggak bakal balap motor lagi, mana hah!" Triak haidar menggema di ruangan kamar nadiya.

"Maafin nadiya yah, nadiya salah hiks hiks."

"Maaf! Maaf! Maaf! Dan Maaf! Mau sampai kapan kamu kaya gini!" Triak haidar.

"Motor kamu ayah sita!"

Setelah puas melampiaskan amarahnya kepada Nadiya, haidar pergi dari kamarnya meninggalkan dirinya dengan wajah biru lebam olehnya.
Setelah kepergian ayahnya, Nadiya berjalan ke arah pintu dan menutupnya dengan keras.

Brak!

"Argh! anjing! Kenapa hidup gue berantakan gini hiks hiks!" Triaknya mengacak ngacak rambutnya.

Nadiya berdiri di depan cermin melihat dirinya yang banyak lebam akibat tamparan dan pukulan sang ayah.

"Buat apa gue hidup kalau nggak pernah bikin ayah bangga! Mending gue mati!"

Pyarrr!

Nadiya menonjok cermin yang berada di depanya.
Tak hanya sekali namun berkali kali dia menonjokan tanganya ke cermin sehingga tanganya mengeluarkan banyak darah.

Tak hanya sekali namun berkali kali dia menonjokan tanganya ke cermin sehingga tanganya mengeluarkan banyak darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bruk!

Nadiya menjatuhkan badanya di lantai.
Kini dirinya meringkuk di pojokan kamar dengan isak tangis yang semakin menjadi jadi.

Lost Father's Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang