Bab 5: bahu yang terlalu jauh untuk bersandar

190 76 293
                                    

"Ayah, di banyak crita yang aku dengar dan di banyak film yang aku tonton, anak perempuan akan menyandarkan kepalanya di bahu tegas milik ayahnya dan membiarkan air matanya menetes membasahi baju ayahnya. Tapi ayah kenapa bahumu terlalu jauh untuku bersandar?"

- Nadiya khairunnisa Azzahra -

Happy reading♡

[Caffe pangeran]

Risky membuka ponselnya dan memperlihatkan chatnya dengan ghiska.

Ketua songong: woii kutu sapi! Besok malam gue tantang lo buat balap sama gue di tempat kaya kemarin.

Risky: belagu amat lo jadi orang nanti kalah nangis haha.

Ketua songong: bacot lo! Intinya besok malam lo harus balap sama gue!

Risky: oke gue trima tantangan lo tapi ketua gue yang lawan lo bukan gue!

Nadiya menepuk jidatnya setelah membaca chat risky dan ghiska.

"Kenapa lo trima tantangan dia tapi lo malah bilang gue yang balap sama dia sih ky! Gue bingung nih motor gue disita sedangkan lo ky main trima aja tawaran mak lampir itu mana gue yang harus balap lagi."

"Sorry nad gue pikir lo gada masalah kalau gue trima tawaran ghiska."

Seketika suasana hening....

"Aha!" Ucap aldebaran tiba-tiba mengejutkan ketiga temanya.

"Bangsat lo! Kaget gue nyet." Ucap aldi dengan mendorong kepala aldebaran.

Aldebaran membuat ketiga temanya terkejut, namun ide cemerlang muncul dari otaknya.
Aldebaran menyarankan kepada nadiya menggunakan motor risky untuk balap dengan ghiska.
Ide cemerlang itu pun di terima oleh nadiya, risky dan aldi, semuanya memuji aldebaran karna ide cemerlangnya.

****

[17.00 Arena balap motor]

Kini balap motor terjadi lagi antara geng peace diamond dengan geng alaska, mereka beradu siapa yang paling hebat di jalanan.
Arena balap motor kali ini sangat ramai di banding balap motor waktu itu karna sudah banyak orang yang tau kalau kedua geng ini akan balapan.

"Gue ada syarat sama lo."

"Apa?"

"Kalau gue menang, gue mau lo keluar dari geng peace diamond."

"Ok, kita liat aja nanti siapa yang kalah dan siapa yang menang, gue atau lo!"

Ghiska membalasnya hanya dengan senyuman liciknya.

"Siap semua?" Tanya seorang wanita dengan pakaian minim.

Nadiya dan ghiska dengan bersamaan mengacungkan jempolnya sebagai tanda mereka telah siap memulai balap.

"Hitungan ketiga akan segera di mulai." Ucap wanita tersebut.

"ONE!"

"TWO!"

"THREE!"

"GOO!!"

Lost Father's Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang