Bab 6: Awal Pertemuan

146 60 149
                                    

"Tidak semua yang datang memiliki perasaan, kebanyakan hanya penasaran."

- Lost father's Love💔 -

"Happy reading♡"

Gerbang sekolah SMA Tunas Bangsa sudah ditutup oleh satpam beberapa menit yang lalu karena bell masuk sudah berbunyi.

"Mampus gue!" Nadiya menepuk jidatnya melihat gerbang sekolah sudah di tutup.

"Telat?" Tanya seseorang dari belakang

Nadiya menoleh ke arah sumber suara tersebut, dia mendapati sosok devano.
Nadiya memutar bola mata kesalnya.
"Menurut lo!" Sengak nadiya.

"Terus lo mau apa? Mau mohon-mohon ke satpam biar di bukain? Sampe tahun depan pun gabakal di bukain sia-sia."

Nadiya diam dia hanya mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Ikut gue!"

"Kemana?"

"Ke gerbang belakang sekolahan, kalo disini ntar lo ketahuan sama guru bisa-bisa di hukum."

Nadiya bingung harus mengikuti devano atau tidak, disatu sisi nadiya malas berurusan denganya tapi disisi lain dia takut ketahuan dan di hukum apalagi sampe kena masalah kan bisa marah ayahnya.

Devano berjalan di depan nadiya dengan tangan berada di saku celana.
Mereka berjalan masuk ke dalam sekolah melewati gerbang belakang sekolah yang masih di buka.
Nadiya dan devano berjalan memasuki lorong yang menghubungkan ke koridor ke kelas XII.

"Thanks ya dev udah bantuin gue."

"No problem baby."

Nadiya melotot menatap ke arah devano lalu pergi meninggalkanya.

****

[Di kelas]

Suasana di dalam kelas XII IPA 1 yang semula ramai seperti pasar kini mendadak hening ketika seorang guru laki-laki masuk kedalam kelas.
Guru yang masih berusia tiga puluh lima tahun itu adalah wali kelas mereka, yaitu pak Ardi.
Mereka melihat sosok asing yang berdiri di samping guru mereka.
Belum lagi paras cowo itu yang sukses membuat seluruh siswi terpesona kecuali nadiya.

"Pak, itu murid baru yaa?" Tanya seorang gadis dengan nada manja yaitu shella.

"Ya iyalah murid baru! Emang sebelumnya lo pernah liat dia ada di sekolah sini hah!" Sahut risky dengan nada tidak suka.

Sorakan riuh dari beberapa orang siswi karna mereka senang stok cogan di dalam kelas bertambah.
Berbeda dengan temanya yang bersorak senang karna siswa baru, nadiya malah fokus kepada buku biologi yang ada di depanya dan tidak terlalu peduli jika ada siswa baru.
Karena bagi nadiya ada tidaknya siswa baru, tidak akan merubah apapun dalam belajar.

"Perkenalkan nama kamu." Ucap pak ardi.

"Baik pak."

"Haii semua, kenalin nama gue Cristian Aldo Wijaya, gue pindahan dari SMK Cakrawala, semoga kita bisa berteman dengan baik." Ucap aldo dengan tersenyum ramah kepada semua temanya dan berhasil membuat hati siswi meleleh, namun tatapan mata aldo tertuju pada nadiya yang seolah tak menghiraukan akan kehadiran dirinya.

Lost Father's Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang