Bab 14: Saling Menerima Satu Sama Lain

26 4 18
                                    

"Hal terbesar didalam hidup adalah menemukan seseorang yang tahu tentang segala kesalahan kita, masalalu kita dan dia masih menerima kita apa adanya."

- Lost Father's Love💔 -

"Happy reading♡"


"Selamat pagi nona Nadiya yang manis melebihi madu, semoga pagimu menyenangkan ya cantik, aku menunggumu di kelas sampai bertemu nanti." Satu pesan masuk dari Aldo pagi ini membuat Nadiya tersipu malu didepan layar ponsel.
Pesanya tak dibalas dan segera Nadiya bergegas mandi.

"Nadiya! Sarapan dulu." Perintah sang ayah ketika melihat Nadiya menyelonong keluar rumah tanpa berpamitan.

"Tidak usah yah, nanti Nadiya sarapan di kantin aja." Ucapnya dengan tangan yang sibuk menjirat tali sepatu.

"Nadiya berangkat yah asalammualaikum." Imbuhnya kemudian bergegas pergi meninggalkan sang ayah.

Sesampainya di sekolah, jantungnya berdetak sangat kencang, badanya tegang serta panas dingin layaknya orang akan di introgasi oleh polisi.
Disaat memasuki ruang kelas matanya langsung tertuju ke arah Aldo, begitu juga dengan Aldo.
Mata mereka saling berpandangan satu sama lain dan saling melontarkan senyuman.

"Woi Nad! Udah sampe sekolah aja lo!" Ucap risky dari belakang menepuk pundak Nadiya.
Namun sapaanya dibalas dengan raut wajah sensinya.

"Ehh Nad nanti gue ada balap di tempat biasa lo datang ya." Imbuhnya bisik-bisik sembari berjalan menuju kursinya.

"Balap sama siapa lo?"

"Geng alaska."

"Ghiska?"

"Anggotanya bukan ketuanya tapi dia datang juga kesana dan gue juga butuh lo buat datang karna kalau gue dan yang lain aja dikiranya lo nggak care lagi ke geng kita."

"Ya sudah nan-" ucapanya terpotong karena pak Ardi guru mereka sudah datang.

"Selamat pagi anak-anak." Ucap pak Ardi tiba-tiba.

****

Matahari telah meredup, cahaya jingganya telah bergeser ke arah barat.
Angin sore menambah sejuk dan syahdunya suasana.
Terlihat Nadiya tengah menyender pada sofa panjang di ruang keluarga sembari sesekali menyeruput teh manis yang sedari tadi tergeletak di atas meja.

Ting!

Ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk dari aplikasi WhatsApp

Aldo: Sore Nad, hari ini lo ada acara nggak?

Nadiya: Nggak ada, kenapa emangnya?

Aldo: Temenin gue keluar sebentar yuk, bisa?

Nadiya: Kemana?

Aldo: Nyari angin aja, bisa nggak?

Nadiya: Bisa, mau jam berapa?

Aldo: Gue kesana sekarang, gue minta lo pake hijab bisa?

Nadiya: Ok, gue siap-siap dulu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost Father's Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang