Gadis Buta.
---Pagi-pagi sekali kediaman rumah Wistara sudah terlihat ramai sejak pukul enam pagi. Dikarenakan setiap bulan nya akan diadakan arisan keluarga. Dan sekarang adalah jadwal arisan keluarga dikediaman wistara.
"Aduh! Ini minuman nya kok asin sih? Saya kan minta nya jus, bukan telur asin!" Sentak widona, adik dari angga yudan wistara- ayah tayana.
Rati menatap tajam dua pelayan kesayangannya. Mirna dan Ayu saling menatap dengan cemas. Mereka tidak sadar saat membuat jus malah salah memasukkan garam bukan nya gula dikarenakan sibuk mengagumi pria tampan di majalah dewasa milik mereka tadi.
"Minimum milik ku juga, bagaimana bisa kalian memasukan garam? Kalian sengaja?" Timpal Agnes. Kakak dari tuan rumah. Berbeda dengan widona yang berbicara dengan nada yang menggebu-gebu. Agnes berbicara dengan nada yang lembut dan elegan.
"Kalian ...?" Rati menggeram kesal, merasa dipermalukan dihadapan keluarga besar suaminya.
Ayu menyenggol lengan mirna dengan pelan dan memberikan kode dalam kedipan mata nya. Mirna mengeryit bingung sebelum paham kode dari ayu.
"Maaf, nyonya." Mirna menatap cemas kearah Rati. "Maaf, atas jus nya yang asin. Tapi, itu bukan salah kami berdua, nyonya."
"Benar nyonya!" Ayu menimpali ucapan Mirna dengan nada tangan yang bergerak gelisah.
Rati mendengus kesal. "Jika bukan kesalahan kalian, siapa lagi? Hah!?"
"Semua nya salah non tayana nona. Tadi, nona tayana memaksa untuk membantu kami." Alasan yang klise. Namun mampu membuat api dalam diri Rati berkobar mendengar nama Tayana.
"Dia juga mengancam kami tadi nyonya, jadi kami tidak ada pilihan lain."
Mirna dan Ayu terus mengeluarkan alasan dan memfitnah Tayana agar terbebas dari amukan sang nyonya. Dan jangan lupakan bahwa dua pelayan tak tahu diri itu juga sengaja agar mereka bisa menonton ketika Tayana disiksa dihadapan keluarga besar Wistara seperti sebelumnya.
"Maaf atas keteledoran kami nyonya, kami hanya takut."
"Cih! Kalian takut dengan gadis tak tahu diri itu? Sekarang kalian berdua panggil anak itu." Mirna dan Ayu mengangguk patuh dan tanpa disadari keduanya sedang tersenyum kemenangan. Ah mereka jadi tak sabar.
"Tidak usah!" Wanita yang kini sudah tak muda dikarenakan usianya yang sudah dimakan usia ini. Dia, nyonya besar Wistara. Ibu dari Angga yudan dan ibu mertua dari Rati.
"Mami?" Rati menggeram kesal dengan tindakan sang mertua."
Resta- mertua rati menatap tajam menantu perempuan nya itu. "Saya kesini bukan untuk melihat mu menyiksa anak sialan itu. Silakan pergi dan selesaikan masalah mu. Saya benar-benar muak melihatnya." Kalimat yang tajam yang berhasil menusuk hingga ke hati.
Tidak ada pilihan selain pergi menemui Tayana yang entah dimana dia berada setelah membuat kekacauan. Rati langsung pergi tanpa menjawab kalimat ibu mertua nya yang sangat tajam itu. Hari ini, Dia berhasil di hina didepan keluarga besar sang suami, tak heran banyak kerabat yang bahagia melihat itu karena terlihat kesal dengan keangkuhan Rati. Dan ditambah dengan kelahiran Tayana yang terlahir sebagai tunanetra membuat dia semakin dibenci oleh kerabat sang suami.
🌟🌟🌟
Brak!
"TAYANA!"
Tayana yang sedang asyik bermain dengan Bomi-boneka kesayangannya langsung terjengit kaget mendengar pintu yang dibuka secara paksa dan dengan bentakan yang menggema di seluruh penjuru kamarnya yang berukuran kecil dan sempit.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAYANA [HIATUS]
Novela Juvenil"Sesakit itu, ya?" *** Tayana Osha Dhara Seorang anak yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang keluarga nya. Terlahir dengan fisik yang tidak sempurna membuat keluarga nya yang ambisiuso merasa terhina. Tapi terlahir sebagai tunanetra bukan lah pi...