Iching berteriak histeris, ia bingung ingin menembak Tao atau Jeon.
Jeon ingin meminta bantuan Suho, tapi teringat keistimewaannya sebagai malaikat sudah dicabut. Ia harus menyelesaikan semua dengan kemampuannya sendiri."Iching, tidak ada orang jahat di dunia ini, mereka hanya tidak mengikuti kata hati. Jika kau memiliki hati, percayalah akan ada malaikat yang membawamu ke surga, membayar rasa sakitmu di dunia."
Iching tertawa lagi, tapi genggaman pistol di tangannya melemah.
"Aku tahu Iching orang yang baik, biarkan langit yang menghukum mereka yang telah berbuat jahat pada Iching. Percayalah pada penguasa semesta!"Entah suara atau kata-kata Jeon yang terdengar lembut, pria dengan lesung pipi itu terkulai di lantai. Sambil menangis, ia menggigiti ujung pistolnya geram.
Jeon Jungkook mendekati dan memeluknya, ia mengusap kepala itu penuh kasih.
"Ada aku disini, bukankah kita sudah sering menghabiskan waktu bersama. Untuk selanjutnya aku akan menemanimu."
Iching mengusap air matanya, ia memasukkan kembali pistolnya ke celana. Sambil mengangguk pelan pada wajah Jeon yang tersenyum lega.
"Apakah kalian telah selesai dengan drama keluarga ini, kalau begitu cepat lepas ikatanku. Dan kita bantu Taehyung di sana!"
Jeon baru sadar akan keberadaan Tao yang masih terikat dan berdarah, ia segera membuka ikatan di tubuh Tao. Mengambil antiseptik dan kasa untuk membalut lukanya.
Iching berdiri dengan semangat, menuju lemari pakaian. Lemari kayu itu ternyata memiliki banyak senjata di dalamnya. Icing melempar dua rompi anti peluru pada mereka.
"Iching cuman punya dua," ucapnya kebingungan sambil mengobrak-abrik isi lemarinya.
"Tidak apa-apa kalian saja yang pakai!" Jeon menyerahkan satu rompi pada Tao, dan satunya lagi pada Iching.
"Kita butuh sesuatu yang cepat untuk sampai ke sana ...!" teriak Tao.
Jeon berpikir keras, apakah ia akan meminta bantuan Suho kali ini. Dengan kekuatannya mereka bisa sampai di tempat Taehyung dalam tiga kali kedipan mata. Tapi itu akan menguras 80% tenaga Suho.
Dan lagi, tidak mungkin ia memaksa Suho menampakkan wujudnya di depan kedua manusia ini.
Iching membuka laci di sisi tempat tidurnya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil.
"Kalian pilih senjatanya, aku akan persiapkan kendaraanya!"
Iching berlari ke luar kamar, setelah memakai jas dan memasukkan pistolnya ke balik punggung. Serta beberapa pisau lipat yang ia letakkan di antara kaus kakinya.
Jeon tetap dengan Red Hawk-nya, sedang Tao mengambil senapan laras panjang tipe AR-16 buatan Amerika. Ia juga mengambil Revolver 38 S&W sebagai senjata cadangan.
Mereka saling mengangguk setelah selesai dengan persiapan.
"Kau yakin tidak akan memakai rompi anti peluru?" Tao bertanya sekali lagi pada Jeon.
Jeon mengangguk, lalu menarik tangan Tao untuk segera bergegas pergi.
Mereka terkejut bukan main, saat sampai di depan halaman rumah Iching. Sebuah mobil tercepat di dunia terparkir di sana. Iching berada di balik kemudi sambil tersenyum pada mereka.
"Bukankah kalian butuh sesuatu yang cepat?"
Iching benar-benar jenius kali ini, ia memilih kendaraan yang tepat untuk mereka naiki.
Zenvo ST 1 merupakan satu dari 10 mobil tercepat di dunia. Karena bisa berlari hingga 375km/jam.
Jeon dan Tao masih takjub, tak menyangka Iching memiliki salah satu mobil yang hanya diproduksi 15 unit di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia vs Angel (End) ✅
FanfictionJungkook sebagai malaikat ditugaskan untuk menjaga Kim Vante-seorang mafia kejam-yang justru malah membuat Jungkook terjebak dalam cinta. Di lain waktu, tugas lain menanti yang membuatnya bertemu kembali dengan sosok Vante yang lain. Hingga Jungkook...