Interogasi

1.1K 154 20
                                    

Nihil.

Tidak ada pelacak apapun yang ditanam di tubuh Jeon Jungkook. Tapi Taehyung masih belum puas, Jeon Jungkook dibiarkan berdiri dalam keadaan telanjang, dengan mata Tao yang memandang iri. Dan mata Taehyung  yang menatap ingin menciumi.

"Tao, pergilah membeli makanan, aku yang akan menginterogasinya ...." perintah Taehyung.

Pemuda bermata panda itu masih enggan untuk pergi, melihat tubuh Jeon dari atas hingga bawah. Dalam hati berdoa, semoga kaptenku tidak salah memasukkan peluru. Pria ini terlalu menggoda, aku takut Taehyung menyerangnya dengan pistol miliknya.

Tao masih menatap Taehyung lagi sebelum menutup pintu dari luar. Mengamati ekspresi wajah atasannya yang masih datar saja, tidak ada gurat gairah di mukanya. Atau ia memang sedang menahan itu semua.

Setelah kepergian Tao, Jeon Jungkook sepenuhnya sadar. Tapi pikirannya menjadi lebih bebas, seolah ada dorongan dalam otaknya untuk berbicara.

Taehyung menghampirinya, ingin sekali menyentuh tubuh indah itu. Tapi teringat tugasnya di sini bukan untuk itu. Ia berbisik di telinga Jeon dengan suara beratnya, dan hembusan nafas yang hangat. Membuat tubuh Jeon meremang, dan telinganya memerah.

"Katakan semua yang kau tahu, tentang dirimu, tentang, tujuanmu, misimu, dan siapa yang mengirimmu kemari ...."

Jeon Jungkook bersumpah, dia ini malaikat tapi perintah dari mulut pria tampan ini langsung memutar tombol kejujuran di otaknya. Hingga Jeon berbicara semua tanpa ada Rahasia.

"Aku adalah malaikat dari istana langit, namaku memang Jeon usiaku 30. Aku dikirim ke bumi untuk mencari tahu aliran sesat di sekolah kita, dan juga ingin mencari manusia yang membuatku jatuh cinta ...."

Taehyung masih mengamati, berpikir apakah formula kejujuran yang sudah teruji selama 10 tahun, tidak bekerja pada pria ini. Kenapa ia berbicara tentang istana langit dan malaikat. Ini terdengar seperti cerita sebelum tidur untuk anak-anak.

"Apa kau berkata jujur?" Taehyung mengulangi pertanyaan.

Jeon Jungkook tersenyum, senyum yang manis sekali. Taehyung mempertahankan wibawanya, meski senyum Jeon hampir membuatnya ingin melahap bibirnya.

"Kau bisa bertanya pada Suho, dia teman malaikatku. Tapi sekarang dia sibuk mencatat amal manusia untuk didiskusikan setiap bulan, di aula istana langit."

Oh, siapa lagi Suho ini Taehyung semakin bingung dibuatnya. Taehyung ingin bertanya lagi, tapi Jeon sudah berbicara, sepertinya ia mengingat sesuatu yang penting.

"Oh ya, ada satu manusia yang tahu tentang identitasku sebagai malaikat. Namanya Van, Vante. Dia sangat tampan mirip sekali denganmu. Aku sangat mencintainya ...."

Saat berkata tentang Vante, wajah Jeon bersemu merah muda. Seolah ia memang benar-benar jatuh cinta. Membuat Taehyung bimbang, haruskah ia percaya pada cerita absurd pria ini, yang memang terlihat jujur.

Setelah berbicara tentang Van, Jeon terus menyebut namanya tanpa henti.
 
"Van, Vante di mana kau?"
Taehyung akhirnya membuka ikatan tangan itu, tubuh Jeon terkulai di bahunya.

"Apa kau ingin melihat sosokku sebenarnya?" bisik Jeon membuat tubuh Taehyung menegang.

Belum sempat Taehyung sadar akan perkataan pria itu. Jeon telah mengeluarkan dua sayap putihnya. Taehyung memandang takjub, apa ini bukan mimpi?pikirnya.

Makhluk yang tengah ia dekap, benar-benar malaikat. Taehyung menyapu bulu-bulu tebal itu. Terasa halus dan lembut, menyatu dengan tubuh Jeon. Aromanya seperti fajar di pagi hari, terasa murni, segar seperti embun saat matahari memeluk bumi pertama kali.

Mafia vs Angel (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang