Chapter 3

19 12 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

JANGAN LUPA FOLLOW‼️

HAPPY READING
.
.
.
.

Seorang lelaki melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, seolah tak peduli dengan keselamatannya.

Ditengah jalan sepi dan sunyi ia melihat 2 lelaki dengan pakaian yang bisa dibilang agak serem, seperti pakaian preman.

Ia memelankan laju motornya, saat semakin dekat dengan kedua preman itu, ia menajamkan indra penglihatannya memerhatikan gerak gerik keduanya, seperti ada yang aneh menurut.

Saat ingin melewati preman itu ia sayup-sayup mendengar suara gadis menangis dan meminta tolong, awalnya ia kira hanya salah dengar tapi saat menajamkan pendengarannys ternyata ia tak salah dengar, itu memang suara gadis meminta bantuan.

Tanpa pikir panjang ia menepikan motornya dan berjalan kearah kedua preman itu. Dengan santai ia melewati kedua preman itu, saat melihat seseorang berpenampilan seperti preman sedang ingin melecehkan seorang gadis.

Kedua preman yang sedang menunggu giliran itu awalnya ingin maju dan melawan lelaki tersebut, namun keduanya mengurungkan niat saat melihat jaket dengan logo kupu-kupu tepat dipunggung yang digunakan lelaki tersebut.

Lelaki tersebut maju dan tanpa basa-basi menendang perut preman yang ingin melecehkan gadis itu hingga tersungkur jauh.

"Dasar banci berani-nya sama cewe"

Tanpa menunggu lama ia menghajar habis habisan preman itu tanpa belas kasihan, saking kerasnya pukulan tersebut higga membuat gigi preman bagian depan copot.

Saat melihat preman itu sudah tak berdaya, ia menyudahinya.

"Pergi lo dari sini, sebelum gue panggil polisi"

Dengan susah payah preman itu berusaha bangun "brengsek, awas aja lo" Ucapnya sebelum pergi dengn susah payah.

Setelah preman itu pergi, ia mendekat ke arah gadis yang sedang memeluk lututnya dengan menagis terisak-isak.

"Lo gapapa?"

Gadis itu menggeleng menandakan ia sedang tidak baik-baik saja.

Saat melihat baju cewe itu sobek, ia membuka jaketnya dan menutupi bagian yang sobek.

Ia memerhatikan cewe itu yang terus menangis terisak-isak, tak tega melihatnya, dengan ragu ia maju dan memeluknya untuk menenangkan.

"Jangan nangis, Gue paling ga suka ngeliat perempuan nangis" Batinnya.

DIa adalah sosok lelaki yang paling tidak bisa melihat seorang perempuan menangis, walaupun ia tak mengenalnya tetap saja hatinya sakit tiap kali ia melihat seorang perempuan menangis.

Tapi kali ini rasanya berbeda.

Ada rasa tak rela dan sakit saat melihat keadaan gadis didepannya kacau seperti ini.

Walaupun dia tak mengenal sosok gadis ini.

🦋🦋🦋

"Ca, lo ga sama Vanessa?" Tanya Rea saat memasuki kelas.

"Lah, kok lo nanya gue, bukannya kemarin lo janjian mau berangkat bareng" Heran Caca.

"Gue chat ga dibales, ditelfon ga diangkat, gue kerumahnya ga ada orang, jadi gue kira dia ama lo"

"Lahh gue dari tadi duduk antem disini"

"Tuhh anak suka banget ilang tanpa kabar" Heran Rea.

"Kek nya dugaan gue bener deh Re, Vanessa tuh emang udah nikah diem diem, pasti kemarin cuma alasan doang tuh bilangnya mudik padahal nikah" Ujarnya tak masuk akal.

"Udah deh Ca, masih pagi ga usah ngawur" Tegur Rea sebal.

"Gini aja, kalau emang Vanessa beneran ga hadir, pulang sekolah nanti kita kerumahnya" Ucap Rea memutuskan.

🦋🦋🦋

Ting ting

Bell pelajaran pertama telah berbunyi. Semua siswa siswi berjalan masuk ke kelas masing-masing menunggu guru yang akan mengajar.

Dalam ruang kelas 12 semua siswa sibuk dengan kegiatan masing masing sambil menunggu kedatangan guru, ada yang bergosip, pacaran, main game, bahkan ada yang tidur di jam pertama seperti ini.

Keadaan kelas yang ributnya melebihi pasar seketika senyap saat seorang guru wanita memasuki ruang kelas, mereka yang tadinya duduk di meja atau dikursi temannya berjalan terbirit-birit kearah meja masing masing.

"Selamat pagi anak anak"

"Pagii buu" Jawab mereka serempak.

"Ga usah basa basi, tujuan ibu kali bukan untuk mengajar" Ucap seorang guru didepan bediri menghadap kearah siswa siswi.

Semua siswa murid mengerutkan alis bingung.

"Silahkan masuk" Ucapnya menyuruh seseorang yang sedang berada diluar ruangan untuk masuk.

Semua mata tertuju pada ketiga sosok lelaki yang memasuki ruangan kelas dengan santai dan cool.

"Anak anak, hari ini kita kedatangan siswa pindahan" Kata guru tersebut memberitahukan infomasi.

"Kalian silahkan kenalkan diri"

"Kenalin gue.....

***

TBC

jangan lupa vote and comment ‼️

BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang