Chapter 5

21 14 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

JANGAN LUPA FOLLOW ‼️
.
.
.
.

"Lahh lo udah sembuh Nes?" Heran Caca melihat figur Vanessa muncul dari balik pintu kelas.

"Lumayan lah, gue juga bosen dikurung dikamar mulu" Ujarnya mendekat kearah bangkunya dan Caca untuk menaruh tasnya.

"Keras kepala banget" Imbuh Rea geleng geleng kepala.

"Nes" Panggil Caca yang berada disamping Vanessa.

Vanessa yang menenggelamkan wajahnya diceruk tangannya hanya Berdehem tanpa niat mengangkat kepalanya.

"Besok, kelas kita ngadain kegiatan kegiatan gitu lohh. Temanya itu 'peduli sesama'. Niatnya sihh kita mau ke panti asuhan"

"Semuanya wajib serta diacara itu?"

"Ga kok, yang mau aja"

"Yaudah, besok pagi kita berangkat bareng aja" Ujar Vanessa.

Kelas mereka memang sering melakukan kegiatan seperti ini, biasanya mereka lakuin dua bulan sekali. Kegiatan ini hanya inisiatif mereka jadi ga ada paksaan dari pihak manapun. Dan kebetulan besok adalah hari minggu jadi mereka memulai dari pagi.

20 menit lagi sebelum bell jam pelajaran pertama berbunyi. Satu persatu murid Mulai bermunculan masuk keruangan kelas.

Ketiganya sibuk bercerita dari hal yang penting hingga tak penting. Namun, perhatian mereka seketika tertuju pada pada ketiga sosok lelaki yang memasuki kelas.

"Itu loh Nes yang gue maksud kemarin" Bisik Caca.

Vanessa tak memerdulikan perkataan Caca, matanya fokus menatap salah satu dari ketiganya lelaki tersebut.

Saat ingin melewati bangku Vanessa, tak sengaja tatapan mereka bertemu. Terlihat jelas kerutan didahi Erlandga, merasa tak asing dengan gadis yang sedang menatapnya.

Erlandga berusaha berpikir untuk mengingat siapa gadis tersebut. Ia kembali menoleh kearah bangku Vannesa, dan hap. Tatapan mereka bertemu kembali, Cukup lama mereka beratatapan, hingga akhirnya Vannesa memutuskan kontak mata itu.

"Lo kenapa Nes?" Tanya Rea heran saat melihat Vanessa sempat menatap Erlandga cukup lama.

"Lo kenal dia?" Lanjutnya

"Ha? Gak, gue ga kenal dia"

🦋🦋🦋

"Yuk berangkat" Ajak Caca yang datang dari arah kamar dengan wajah polos dan senyum.

"Lo tidur dulu atau gimana Ca. Lumutan kita nungguin lo" Geram Rea.

"Yaelahh, cuma 5 menit doang"

"APA LO BILANG! 5 MENIT?" Ngegas Rea maju menjewer telinga Caca.

"Kita nungguin lo udah sejam lebih njir" Cerocos Rea.

"Akh, aduhh.. Lepasin woiii" Caca berusaha melepaskan jeweran Rea.

"Lepasin Re, nanti telinganya lepas lagi" Sahut Vanessa yang sedari tadi diam menyaksikan keduanya.

BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang