Langit kala itu sedang bersedih
Berusaha menutupi peliknya lara
Angin berhembus layaknya tak punya arah
Namun apa gunanya ia menuntut mesra
Jika bulan pun enggan untuk menyinarinya.Gemuruh kian menggema di penjuru langit
Tetes demi tetes air terus berjatuhan
Seperti halnya seorang perempuan itu
Yang selalu meminta untuk dirayakan
Namun semesta menolak untuknya
KAMU SEDANG MEMBACA
We Were Never Really Friends
ПоэзияAku tak bisa lagi memanggil namamu, Kamu pun akan melanjutkan perjalanan mencari rumah yang lebih baik dari sebelumnya untuk tempatmu berlabuh. Jika kamu belum menemukan rumah untuk tempat berlabuh sebagai akhir pencarianmu selama ini, kamu bisa sin...