Menulis perlahan-lahan membuatku tersadar akan suatu hal, yaitu menjadi seseorang yang paling kuat untuk mengingat setiap inci tentangmu.
Menulis juga membuatku lupa jika semakin aku merangkai kata ini akan membuatmu kian menjauh dariku.
Aku pikir rangkaian kata ini bisa membuatku seolah-olah menggenggam, rasanya tanganku ingin menjulur hendak menggapaimu, tapi tanganku melepuh, dan terhempas jatuh ke tanah.
Rangkaian kata ini seperti tak bisa membawamu kembali ke rumah itu bahkan hanya sekadar bertamu dan bercanda gurau sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Were Never Really Friends
PoezjaAku tak bisa lagi memanggil namamu, Kamu pun akan melanjutkan perjalanan mencari rumah yang lebih baik dari sebelumnya untuk tempatmu berlabuh. Jika kamu belum menemukan rumah untuk tempat berlabuh sebagai akhir pencarianmu selama ini, kamu bisa sin...