Bagian 41

7 3 0
                                    

Mereka bertanya dengan hiruk-pikuknya
Seakan tak pernah ada hari esok
Seakan dunia akan berhenti jika tak dijawab
Suara itu terdengar membentak nyaring
Layaknya seorang pemaksa yang tak pernah tahu porsi.

Rasanya pahit, tapi itu adanya
Rasanya ingin sekali terhanyut, menghilang, dan mungkin terlahir kembali
Rasanya semua ini tak pernah mengalir
Sebenarnya apa yang diinginkan semesta untuk mendatangkan semua kebingungan ini?

Aku pun tak pernah tahu
Pertanyaan itu selalu membuatku terpojok
Lidahku kelu untuk menjawab,
"Apa yang kamu rindukan dari rumah itu?"

We Were Never Really FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang