Mereka bertanya dengan hiruk-pikuknya
Seakan tak pernah ada hari esok
Seakan dunia akan berhenti jika tak dijawab
Suara itu terdengar membentak nyaring
Layaknya seorang pemaksa yang tak pernah tahu porsi.Rasanya pahit, tapi itu adanya
Rasanya ingin sekali terhanyut, menghilang, dan mungkin terlahir kembali
Rasanya semua ini tak pernah mengalir
Sebenarnya apa yang diinginkan semesta untuk mendatangkan semua kebingungan ini?Aku pun tak pernah tahu
Pertanyaan itu selalu membuatku terpojok
Lidahku kelu untuk menjawab,
"Apa yang kamu rindukan dari rumah itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Were Never Really Friends
ПоэзияAku tak bisa lagi memanggil namamu, Kamu pun akan melanjutkan perjalanan mencari rumah yang lebih baik dari sebelumnya untuk tempatmu berlabuh. Jika kamu belum menemukan rumah untuk tempat berlabuh sebagai akhir pencarianmu selama ini, kamu bisa sin...