"Saat aku pergi, apa kamu akan menuliskan puisi?"
"Untuk siapa?"
"Untukku, memangnya siapa lagi?"
"Kenapa tanya seperti itu?"
"Aku ingin membacanya,"
"Kamu yakin akan baca?"
(Menganggukkan kepala)
"Memangnya tahu apa kamu tentang kata?"
"Ngga tahu."
"Lho, terus kenapa minta aku bikinin puisi?"
"Aku butuh kata dalam hidupku."
"Memangnya kata berpengaruh untukmu?"
"Tentu, untuk perjalananku."
"Hubungannya apa, sih?"
"Aku butuh tujuan dari pergiku ini."
"Kalau aku buatkan kata untuk pulang sebagai tujuanmu, apa kamu tetap pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Were Never Really Friends
ПоэзияAku tak bisa lagi memanggil namamu, Kamu pun akan melanjutkan perjalanan mencari rumah yang lebih baik dari sebelumnya untuk tempatmu berlabuh. Jika kamu belum menemukan rumah untuk tempat berlabuh sebagai akhir pencarianmu selama ini, kamu bisa sin...