Bagian 8

43 6 2
                                    

"Saat aku pergi, apa kamu akan menuliskan puisi?"

"Untuk siapa?"

"Untukku, memangnya siapa lagi?"

"Kenapa tanya seperti itu?"

"Aku ingin membacanya,"

"Kamu yakin akan baca?"

(Menganggukkan kepala)

"Memangnya tahu apa kamu tentang kata?"

"Ngga tahu."

"Lho, terus kenapa minta aku bikinin puisi?"

"Aku butuh kata dalam hidupku."

"Memangnya kata berpengaruh untukmu?"

"Tentu, untuk perjalananku."

"Hubungannya apa, sih?"

"Aku butuh tujuan dari pergiku ini."

"Kalau aku buatkan kata untuk pulang sebagai tujuanmu, apa kamu tetap pergi?"

We Were Never Really FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang