Wooyoung yang tengah asik menikmati waktu berenangnya di malam hari tanpa sengaja menangkap sosok pria yang asing menurutnya tengah menatap dalam ke arahnya.
Dengan tenang, Wooyoung mulai keluar dari air tanpa menghiraukan tatapan terkejut dari pria di depannya,dikarenakan bikini yang dipakainya terbilang cukup terbuka untuk orang Korea.
"Did I surprise you?"
" Maaf,siapa kamu?" Tanya San yang kembali mempertahankan wajah dinginnya.
" Wooyoung.... Are you the eldest son of the Choi family?" Wooyoung mulai menggukan bathrobe dan berdiri di hadapan San.
" Ya, kenapa kamu bisa disini dan mengenal keluargaku?"
" Yaaaa, I came from New York wanting to go on holiday and this is my first time in Korea, Mama Choi told me to stay here. Do you agree, sir?" Wooyoung memajukan wajahnya untuk melihat lebih dekat wajah pria di depannya akibat minimnya penerangan di area kolam karena sudah mulai larut malam.
" Perfect face"
Setelah mengucapkan itu,Wooyoung meninggalkan San yang sedikit tertegun di buatnya.
"interesting"
***
" Darimana aja kamu?" Semprot Yena yang tiba-tiba muncul di dapur.
San yang akan melangkahkan kakinya untuk ke kamar lantas berhenti.
" Bukan urusanmu" jawab San acuh
" Apa maksudmu bukan urusanku,aku ini istrimu Choi San kalau lupa!" Yena dengan segala kebodohannya malah meninggikan suranya itu.
" Sejak kapan aku mengakuimu sebagai istri, istri mana yang bertingkah sepertimu. Dan berani sekali kau meninggikan suaramu padaku" San mencengkram pipi Yena sedikit kuat.
Wanita itu meringis kesakitan.
"S-san lep-assshhh" Yena berusaha melepas cengkraman tangan San di pipinya.
"Ekhmmm"
Yena dan San sontak menolehkan wajahnya ke sumber suara. San melepaskan cengkramannya dengan kasar.
Yena menjauhkan tubuhnya dari San,menatap bengis sosok yang baru saja datang. Sedikit malu dibuatnya,karena dirinya terpergok seperti tadi. San hanya bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.
" Apa yang kau lihat Jalang?" Ketus Yena.
Wooyoung yang di katai jalang pun mengangkat alisnya sebelah.
"You talking to me?"
" Memangnya siapa lagi?"
" Berbicaralah dengan baik,nona. I know the reason your husband is indifferent to you. your attitude is too bad." Wooyoung bersedekap dada sambil memperhatikan pasangan di hadapannya.
Niat ingin minum pun tertunda.
" Jangan sok pintar menilai,Jalang. Kau baru saja datang kesini tau apa kamu."
San jengah dibuatnya.
" Yena,jaga bahasamu."
" Kau membela jalang itu?" Sewot Yena tak terelakan.
San memejamkan matanya menahan amarah.
" Cukup! Ini sudah malam,kembali ke kamarmu dan jangan membuat keributan!" Ucap san penuh penekanan.
Yena dengan emosi yang menggebu pergi dengan menghentakkan kakinya.
San menatap ke arah Wooyoung yang juga sedang menatapnya.