MON HOMME-17

370 24 1
                                    


BRAKKKKK

" Arghhhhhh..."

" Hey... ada apa denganmu? Datang-datang mengamuk tidak jelas?" Tanya seorang pria yang sedang asik menyesap cairan alkoholnya.

"Choi San sialan! Berani-beraninya dia selingkuh dariku."

" Lalu? Apa bedanya denganmu? Kau bahkan juga selingkuh denganku,bahkan sebelum kau menikah dengannya."

Yena menatap bengis pada lelaki di depannya.

" Bin,kita sudah membahas ini. Dan kau pun setuju dengan itu." Yena menghampiri sang kekasih.

" Terus kapan kau akan hamil anaknya? Apa kau sudah bercinta dengannya? Kau saja bercinta terus denganku,bukan hamil anak suamimu itu malah hamil anakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Terus kapan kau akan hamil anaknya? Apa kau sudah bercinta dengannya? Kau saja bercinta terus denganku,bukan hamil anak suamimu itu malah hamil anakku."

Yena merotasikan bola matanya.

" Kenapa kau malah menyalahkanku? Salah dia sendiri kenapa susah sekali di ajak bercinta. Bahkan kami pisah kamar semenjak awal pernikahan."

" huft... terserah." Changbin selaku selingkuhan Yena pun kembali menyesap alkoholnya.

" Berikan saja aku solusi jangan malah menyudutkanku." Yena merangkul lengan kekasihnya.

" Berikan saja dia obat perangsang."

" Tapi susah sekali untuk mendekatinya." Keluh Yena.

" Singkirkan dulu selingkuhannya,atau apalah yang bisa membuat suamimu itu pisah dengan selingkuhannya."

Yena mempertimbangkan saran Changbin yang menurutnya cukup meyakinkan.

" Baiklah akan aku coba."

" Sebagai imbalannya,buka selangkanganmu untukku,bitch!" Changbin mendorong tubuh Yena terbaring di sofa.

" Puaskan aku Daddy!"

.

.

.

.

Sore hari di mansion Choi di hebohkan dengan San yang merajuk karena mendadak Wooyoung akan kembali ke New York,padahal masih ada sisa tiga hari lagi sebelum kepulangan wanita itu.

" San berhentilah bersikap seperti itu,kamu sudah dewasa oh my god" tegur sang ibu yang sedari tadi melihat tingkah menggelikan si putra sulung.

Wooyoung yang mendengar itu menahan tawanya.

" Ma,tapi aku tidak ingin berpisah." Ucapnya lesu.

Leehan yang juga ada disitu memutarkan bola matanya malas.

" Wooyoung hanya pulang ke negaranya San,bukan mengakhiri hubungan kalian lagian dia juga mmilki tanggung jawab perusahaannya." Sahut Jinyoung.

San masih menekuk wajahnya.

MON HOMMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang