Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore hari, San masih berkutat dengan berkas-berkas yang sialnya dapat mendatangkan pundi-pundi kekayaan. Dirinya masih kesal dengan kekasihnya itu,ya walaupun wanita itu sudah mengabarinya tapi tetap saja dirinya masih kesal karena belum melihat wajah cantik itu sedari tadi. Untuk Yena pun,dirinya tak peduli dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu.
Sedangkan di sisi lain,Wooyoung dan juga Leehan sedang makan di sebuah restoran mewah setelah menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Bahkan Wooyoung juga sudah menghabiskan jutaan dolar di beberapa brand di sebuah Mall tadi.
" Noona... setelah ini kemana?" Tanya Leehan yang duduk di depan wanita cantik itu.
Wooyoung menghentikan suapannya menatap ke arah Leehan dengan mode berfikirnya.
" Ummm.. Bisakah kau mengantarkanku ke perusahaan kakakmu?"
" Kau merindukan hyungku, noona?" Goda Leehan menaik turunkan alisnya.
Wooyoung merengut sebal lantas mencubit punggung tangan Leehan.
Bukannya mengaduh sakit,Leehan malah tertawa dibuatnya.
" Kenapa aku harus merindukannya?"
Leehan mengangkat alisnya sebelah.
" Padahal aku berharap sekali kau yang menjadi kakak iparku bukan wanita gila itu." Ucap Leehan kembali melanjutkan acara makannya yang sempat berhenti.
" Kau menyuruhku untuk merebut kakakmu dari istrinya?"
" Aku tidak menyuruhmu,aku hanya menginginkannya. Aku tau kalian pasti memiliki hubungan,apakah aku benar noona?"
" Entahlah, tapi dia benar-benar menginginkaku." Senyumnya.
" Lalu bagaimana perasaanmu pada hyungku?"
" Ini masih terlalu cepat,baru beberapa hari kita saling mengenal sudahlah kenapa malah membicarakan ini. Mau tidak mengantarku pada San?" Ucap Wooyoung mengalihkan pembicaraan.
Leehan menganggukan kepalanya.
" Yasudah ayo cepat."
.
.
.
.
Wooyoung telah sampai di depan gedung pencakar langit yang di ketahui itu adalah perusahaan milik Choi San,tepatnya di depan Lobby perusahaan itu. Dengan segera turun dari mobil Leehan.