San dibuat terkejut oleh Leehan yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya.
" Sejak kapan kau disitu?" Datar San.
Leehan yang sedari tadi berada di ruang tengah mengangkat sebelah alisnya.
" Ya memang sedari tadi aku disini,hyung. Kau saja yang tidak memperhatikan. Sekali-kali perhatianlah sedikit pada adikmu,hyung!. Tidak hanya Wooyoung noona saja yang kau perhatikan." Ucapnya santai.
San menatap malas pada adiknya itu.
" Eh ngomong-omong dimana Wooyoung noona? Bukankah kalian liburan bersama hyung?" Goda Leehan.
" Sssttt... mulutmu tidak bisa diam?."
" Kan aku hanya bertanya."
" Sudah,jangan banyak bertanya. Aku lelah untuk sekedar meladenimu."
" Dasar hyung durhaka." Gumamnya yang masih dapat didengar oleh telinga San.
" Aku mendengarnya bocah tengik."
San melangkahkan kakinya meninggalkan adiknya itu untuk ke ruang kerjanya,tapi lagi-lagi langkahnya terhenti oleh suara sang adik.
" Hyung, berhati-hatilah mulai saat ini. Aku yakin istrimu itu sudah mulai mencurigaimu." Ucap Leehan dengan sibuk memainkan ponselnya.
" Biarkan saja dia tau,itu lebih baik."
" Maksudku, ini tentang Wooyoung noona... jika hubungan kalian diketahuinya aku yakin istrimu itu akan melakukan hal nekat untuk melukainya."
San yang tertarik ikut mendudukkan diri di sofa sebrang sang adik duduk.
" Apa yang membuatmu yakin mengatakan hal itu?"
" Ya selama kau pergi,wanita itu selalu mengamuk mencari keberadaanmu bahkan dengan beraninya dia berkata lantang di depan Mama dan Papa. Suatu pagi, saat wanita itu pulang dari Club malam, dia bahkan berucap akan menghabisi siapapun yang berani merebutmu. Jadi hyung, aku harap kau dapat melindungi Wooyoung noona." Jelas Leehan dengan serius.
San menggertakkan giginya sedikit emosi mendengar perlakuan Yena pada orang tuanya bahkan memiliki niat tersebut pada kekasihnya,walaupun dia tau pasti wanita itu belum mengetahui perihal hubungannya yang pasti dengan Wooyoung kekasihnya.
" Kau tenang saja,aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku akan melindungi apa yang berharga bagiku. Sudahlah aku sibuk,kau tak ke kampus lagi?" San bangkit dari duduknya dengan membenarkan letak celananya.
" Kau lupa ini hari apa,hyung? Sepertinya kau terlalu bersenang-senang hingga lupa waktu."
San melihat kalender di ponselnya yang ternyata sekarang hari minggu.
"Kau akan ke perusahaan minggu-minggu hyung?"
"Awalnya iya"
" Tck,belum tua juga sudah pikun" gumamnya yang mendapat delikan tajam dari sang kakak.
" Hehe... kenapa Wooyoung noona tak datang? Kau menyembunyikannya dimana?"
San memejamkan matanya frustasi.
" Kau ini brisik sekali sih,jika noona mu itu ada disini kau mau apa? Ingin memonopolinya lagi,huh?" Sewot San tak suka.
" Pelit amat, lagian belum jadi istri masih selingkuhan saja sewot." Celetuk Leehan langsung berlari meninggalkan sang kakak sebelum mendapatkan amukan dari pria besar tersebut.
" Yakkkk... sialan!!" Terikan San menggema di seluruh mansion.
" San?"