Brankar didorong tergesa-gesa, ada satu orang tenaga medis yang melakukan CPR, artinya jantung Dabeom mendedak berhenti, seketika kode biru menyala, meraung-raung di seantero rumah sakit. Para tenaga medis yang berjaga langsung berhamburan ke ruang intensif. Kode itu hanya dinyalakan ketika nyawa pasien sedang berada dalam bahaya, atau dengan kata lain pasien sedang kritis.
Tanpa banyak berpikir lagi, Kyungjun lari pontang-panting mengikuti para tenaga medis itu, dia bahkan lupa menghapus jejak air di matanya. Namun, sayangnya langkah kaki Kyungjun dihentikan oleh beberapa perawat yang berjaga di depan ruang intensif. "Mohon maaf anda tidak bisa masuk, tunggulah di sini."
Para tenaga medis itu menutup pintu, dari sela-sela celah sebelum tertutup, Kyungjun dapat melihat tubuh Dabeom yang sudah dipasangi alat-alat medis. Lelaki itu hanya bisa berdiri diam, air di matanya kembali jatuh. Kyungjun berteriak frustasi, meski merasa sangat khawatir tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Kyungjun terduduk lemas di atas kursi tunggu, kepalanya yang tertunduk itu riuh diisi oleh kecemasan, Kyungjun meremat rambutnya, berharap bisa mengurangi pikiran negatif yang membanjiri otaknya, Dabeom pasti akan baik-baik saja, kalimat itu diucapkannya ratusan kali di dalam hati, tapi sama sekali tidak bisa mengurangi kekhawatirannya.
"Kyungjun!" Suara ini mengalihkan perhatiannya. Kyungjun mendongak, dia melihat Junhee dan Somi yang baru datang. Refleks Kyungjun memalingkan wajah, dia menyeka air di pelupuk matanya.
"Apa Dabeom ada di dalam?" Junhee bertanya. Tadi di ruang rawat inap VIP, Junhee hanya disambut oleh lelaki asing yang mengaku sebagai asisten keluarga Dabeom, ketika hendak pulang, Junhee melihat Kyungjun berlarian mengejar seseorang yang didorong dengan brankar.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Somi ikut menimpali, dia juga merasa penasaran. Katanya Dabeom sedang menjalani sesi tes di laboratorium, tapi kenapa tiba-tiba Dabeom berakhir di ruang perawatan intensif? Artinya kondisi Dabeom kembali jatuh dalam keadaan kritis.
Kyungjun hanya menggeleng pelan, dia juga masih tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. "Semoga Dabeom baik-baik saja," Junhee bergumam sendiri, tangannya terulur, menepuk-nepuk bahu Kyungjun.
"Kalian bisa pulang sekarang, biar saya yang akan menjaga Dabeom. Kebetulan hari ini hari libur saya." Tiba-tiba muncul seorang perempuan berambut pendek sebahu, Somi langsung menyapanya, mereka tadi bertemu di ruang rawat inap Dabeom, wanita ini memperkenalkan dirinya sebagai dokter pribadi Dabeom, Yuna namanya.
"Dokter Yuna, saya pikir anda sudah pulang," ucap Junhee menimpali. Kyungjun tidak tertarik dengan percakapan mereka, dia malah melamun.
"Tadi pak Lim katanya ada urusan, jadi saya menawarkan diri untuk menjaga Dabeom selama dia pergi." Junhee mengangguk paham. Sebenarnya terselip sedikit rasa penasaran di benak Junhee, Dabeom dikelilingi oleh para pekerja yang dibayar untuk menjaganya, tapi ke mana keluarganya? Mungkin mereka punya uang untuk membiayai Dabeom, tapi mereka tidak bisa menyempatkan waktu untuk menemani anak itu.
Bahkan di saat Dabeom sedang dalam kondisi kritis.
Junhee tidak bisa membayangkan bagaimana kesepiaannya Dabeom selama ini. Dia juga jarang kelihatan bergaul dengan teman-teman di sekolah.
"Kalian tidak perlu khawatir, saya akan memastikan bahwa Dabeom akan baik-baik saja." Wanita itu tersenyum untuk meyakinkan Junhee dan kawan-kawannya. Somi perlahan setuju dengan usulan dokter Yuna, dia mengajak Junhee dan Kyungjun untuk pulang.
"Kyungjun, apa kau tidak akan ikut?" Somi bertanya sebagai bentuk basa-basi saja, padahal dia sangat-sangat berharap Kyungjun tidak akan pulang, supaya Somi bisa berduaan dengan Junhee.
Bagai gayung bersambut, keinginan Somi terwujud, Kyungjun menggeleng pelan. "Aku akan tetap di sini, kalian duluan saja," ujarnya.
"Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu, mari dokter." Junhee sedikit menundukkan kepala, berpamitan. Somi mengekor di belakangnya. Kini di kursi tunggu itu hanya ada mereka berdua. Kyungjun tidak berniat menyapa sang dokter, dia tidak sedang dalam mood yang baik untuk berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.D || Kyungbeom
ФанфикBxB 🔞 Kyungjun x Dabeom from NHC . . Siapa yang tak kenal Kyungjun? Lelaki itu ditakuti hampir oleh murid-murid satu angkatan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa Kyungjun tidak seberuntung anak lain dalam hal keluarga. Kyungjun hanya mempunyai satu...