KF 1: - 4. Weekend jadi Stres

1.2K 87 1
                                        

Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote.

Happy Reading

Weekend telah tiba. Hari yang ditunggu-tunggu manusia untuk melepaskan lelah yang mendalam akibat deadline penuh. Ada yang pergi berlibur bersama keluarga, atau bahkan bermain bersama teman-temannya. Sama seperti halnya yang dilakukan oleh Fang dan teman-temannya.

Kala itu, pukul sembilan pagi. Fang dan kawan-kawan, sedang berjalan-jalan di alun-alun kota. Seperti biasa, hanya untuk sekedar mencuci mata. Tetapi, mencuci mata kali ini sangat berbeda. Berbeda sekali.

Soalnya, kalau di jam segini, banyak manusia berkeliaran bak anak ayam lepas kandang. Namun, yang paling mencolok pastinya pria tampan dan wanita cantik yang lewat, atau hanya sekedar mampir untuk duduk dan bermain.

Dari arah belakang mereka, terdapat sesosok pria yang tengah mengikuti dengan tujuan yang tidak diketahui. Ketika mereka berhenti melangkah, langkahnya otomatis berhenti. Itu semua semata-mata karena memang orang itu mengikuti mereka. Jika mengikuti Ratu Elizabeth, mengkhayal dulu sampai tua.

Sosok dengan netra merah darah yang tajam, siapa, pun, yang melihatnya pasti akan ketakutan dan curiga bersamaan, apalagi dengan tingkah randomnya. Dia bersembunyi dibalik semak-semak bunga. Padahal jika dilihat sekilas saja, tubuh bongsor orang itu sudah kelihatan semua.

"Duduk dulu, yok. Capek gue jalan terus tapi gak bermutu," gerutu seseorang yang bertubuh tinggi dan gempal secara bersamaan, Gopal Kumar.

"Lo, ya! Baru jalan bentar aja udah mau tepar. Kemarin, kan, udah gue bilang diet, Gopal!" sarkas seorang laki-laki yang selalu memakai topi dino orange ke mana pun dia melangkah-Boboiboy Dahlan.

"Betul apa yang di bilang, Boboiboy. Seharunya lo itu diet, bukan makan mulu, kerjanya," timpal seorang wanita berkerudung pink yaitu Yaya.
si Ketua kelas yang galak dan tegas.

"Hayya ... Lu Olang Gopal, halus diet lho," sahut seorang wanita berkacamata dengan lensa biru- Ying. Si Wakil Ketua kelas.

"Kalo Gopal disuruh diet, terus dia jadi kurus, kan, gak bakal bisa dijadiin qurban hari Raya Idul Adha. Dia itu aset pengganti kambing atau lembu-lembu nantinya. Makanya Pak Kumar selalu ngasih dia makan banyak." Sinis Fang, julid. Selain pemarah, Fang juga terkenal dengan ucapan nyelekit, bahkan melebihi perempuan kalau soal me-rosthing orang lain. Bahkan, Abangnya, pun, selalu menjadi korban utama.

"Sungguh anjing Adeknya si Kaizo, ini." Wajah Gopal yang tadinya sangat penat sekarang berubah jadi masam. Sakit hati Gopal, walau tidak terlalu ditunjukkan karena dia tahu kalau Fang, hanya bercanda.

"Hahahaha!"

Mereka berempat tertawa karena ucapan Fang barusan.

"Sejauh ini, ini yang paling jauh. Ngeri lo, Fang," kelakar BoBoiBoy.

"Diam kalian. Gak lucu, ya!" Nah, mulai kesal si Gopal akibat mereka berempat terus tertawa tiada henti. Bahkan tak luput dari tatapan aneh orang-orang sekitar.

"Haha ... sorry-sorry, Gopal. Lucu soalnya," ucap Boboiboy lagi.

"Iya, maaflah kalo buat lo sakit hati, gua kira lu gak punya hati makanya gak bisa sakit hati," tambah Fang yang sudah berhenti tertawa.

"Huhu ... Pengen, deh, hidupnya kayak di Indosiar, setelah dihina langsung kaya raya. Lah, dunia real-nya? Di hina mulu, kaya kagak ... Huhu." Gopal pudung dan memojokkan diri di samping pohon, berjongkok agar semakin yakin kalo dia teraniaya. Dia tak tahu saja ada orang yang kaget setengah mampus saat Gopal jongkok di pohon itu. Pasalnya, dia juga bersembunyi di pohon yang sama.

Sedangkan mereka hanya menatap malas pada Gopal. "Mulai dah, dramanya. Bubar, yok, bubar," ucap Ying.

Mereka semua langsung pergi meninggalkan Gopal yang masih berjongkok di pohon begitu saja.
Sedangkan dari balik pohon itu, orang itu mulai berjalan mengikuti dan mendengar semua perbincangan mereka.

"Masih dipantau belum di santet. Kurang ajar juga lo, bocah," ucap orang itu, pelan.




TBC.

Yang suka sama cerita nya, bantu share ke teman-teman kalian dong. Biar makin rame, hehe. Jangan lupa vote dan komen ya guys

𝐊𝐀𝐈𝐅𝐀𝐍𝐆 || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang