KF 1: - 13. Masuk Sekolah

737 72 26
                                        

Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote, ya.

Happy Reading

"Denger, Fang. Kalo ada orang yang menghina kita. Kita jangan balas menghina juga, tapi, balaslah dengan dengan menganiayanya," nasehat Gopal. Fang hanya menatap datar pada Gopal yang memberi ajaran sesat.

Dia menggeleng miris pada temannya itu. Lalu Fang pun berkata, "bagus, Gopal! Patut dicobain. Entar gue praktekkin sama tetangga yang suka ngejulid nanya-nanya kapan nikah!" Terlihat Fang berubah menjadi antusiasme.

Yaya yang sedari tadi mendengarkan hanya mampu menghela nafas lelah, sama saja.

"Kalo mereka orang, lalu kita ini apa?" pertanyaan polos terlontar dari Boboiboy.

"Kita temanan aja," celetuk Fang. Dan disetujui oleh Gopal.

"Hayya ..., napa punya kawan tada yang walas, loo ..." Miris Ying pada mereka.

"Maklum, lah, Ying. Akibat libur tiga tahun," sahut Yaya.

Memang benar mereka baru masuk hari ini, setelah libur selama tiga tahun lamanya. Mau tau alasannya apa? Alasannya hanya sebuah alasan yang selalu dipakai untuk tindakan yang tak pasti.

Kata kepala sekolahnya, sekolah mereka masih direnovasi.
Sewaktu sudah jadi, malah bentukannya hanya begini terus, tak ada yang berubah. Makanya Gopal menyebut sekolah ini, "Sekolah mengajarkan murid untuk menipu orang lain."

Atau SMK (selamat menikmati kesengsaraan). Memang benar, mereka sudah memasuki sekolah menengah kejuruan. Namun, berbeda arti jika bersama Gopal.

Awal-awalnya ingin mengambil Otomotif, namun malah di tarik Gopal untuk mengambil OTKP (Otomatisasi Tata Kelola Keuangan), agar mereka berlima selalu bisa bersama. Alhasil, setiap belajar, tak ada pelajaran yang menyangkut, mereka hanya menyemak bukan menyimak.

Sia-sia dong duit orang tua yang terkeluarkan untuk biaya sekolah? Gopal bilang sih tidak akan sia-sia kalau dijajankan.

Bel nyaring terdengar, itu adalah alarm saat free fire sudah mulai main. Entah apa alasannya bel-nya ini, mungkin kepala sekolah adalah anak free fire.

Semua murid masuk ke dalam kelas dan pelajaran pun dimulai dengan pertanyaan yang di luar nalar dari Papa Zola. Disaat pelajaran keuangan, mereka langsung ada praktek menjadi Sekretaris. Bukannya belajar malah diajak main bola di lapangan.

Yang tidak suka belajar pasti senang luar biasa. Berbeda dengan Fang yang malah duduk di pinggir lapangan dengan pandangan kosong menatap tanah di depannya.

"Kenapa kamu wahai anak muda berjiwa tua?!" pertanyaan nyaring keluar dari Papa Zola dengan air liur yang menciprat ke wajah Fang.

Fang menahan mual saat mencium aroma petai dari mulut Papa Zola.
"Guru, sialan! Giginya bau banget, anjing! Ada cabainya lagi!" batinnya tengah berteriak kencang.

Fang yang tadinya mau menggalau malah tidak bernafsu untuk galau lagi. Dia memilih pergi ke kamar mandi di saat mual tak bisa ditahan.

"Apa Fang hamil, makanya dia mau muntah?" batin Gopal yang bertanya ketika melihat Fang berlari terbirit ke arah kamar mandi.

Duaghh!

Suara bola yang menghantam kepala sangat nyaring terdengar di lapangan. Gopal pingsan saat kepalanya terhantam bola kaki dengan kuat. Dia dibawa ke UKS dan dibiarkan begitu saja tanpa diobati.

Dokter-nya berkata, "tidak apa-apa, cuma sarafnya aja yang hilang."

Mereka bernafas lega dan mengucap alhamdulillah.

𝐊𝐀𝐈𝐅𝐀𝐍𝐆 || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang