Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote.
Happy Reading
Pagi kembali tiba, sudah tiga hari yang lalu Kaizo sembuh dari sakitnya. Sekarang, dia tengah berada di kampus dekat dengan tempatnya bekerja.
Pagi-pagi sekali, Ramen Man datang dan menyeret Kaizo untuk berangkat kuliah, karena hari ini mereka masuk di shift pagi. Tetapi ini terlalu pagi untuk Kaizo yang lagi bergelung memeluk erat tubuh sang adik.
Fang awalnya khawatir, karena biar bagaimanapun, Kaizo baru saja sembuh. Nanti dia lagi yang repot di buat abangnya itu, seperti kemarin. Sesuai dugaannya, sorenya, seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan dan itu membuat Fang hampir menangis. Tubuhnya sakit semua, apalagi di bagian perut, dada dan paru-paru. Dia merengek dan terus memaki sang abang. Setelah itu, gantian Kaizo yang merawat Fang setelah dilarikan ke rumah sakit, takut mengalami henti nafas.
Sekarang Fang lagi sendirian di rumah, ralat, bertiga di rumah dengan Boboiboy, Gopal dan dirinya.
Boboiboy dan Gopal datang ke rumah Fang karena hanya di rumah Fang, mereka berdua bisa bebas bermain PS tanpa gangguan Tok Aba dan Pak Kumar. Dan tentu saja karena ada wifi gratis di sini. Konsol game Fang pun tak luput di otak-atik BoBoiBoy dan Gopal. Ricuh, pun, tak terelakkan.
Mereka juga berani datang karena Kaizo yang sudah pergi kuliah, kalau tidak, pasti mereka akan menjadi babu gratisnya Kaizo lagi seperti dua bulan yang lalu. Fang hanya menatap malas pada mereka berdua. Entah kapan pergi dari rumahnya. Sungguh, kini ia sedang ingin sendiri dan melanjutkan acara tidurnya mumpung dia masih diberi izin libur karena sakit. Semua ulah dari Kaizo.
"Gajah kalo terbang, nampak apanya?" pertanyaan aneh itu terlontar dari kedua belah bibir manusia bertubuh gempal, Gopal.
"Nampak belalainya," jawab Boboiboy.
"Salah!"
"Keliatan lubang pantatnya." jawab Fang. Ia hanya asal menjawab.
"Bener sih ..., tapi salah!" bantah Gopal.
"Terus, apa?" tanya Boboiboy pula.
"Nampak anehnya, lah. Gajah, kan, gak bisa terbang." jawabnya dengan enteng. Sudah Fang duga, makanya dia tidak menanggapi serius pertanyaan Gopal.
Boboiboy menatap datar pada Gopal yang di balas cengengesan olehnya.
"Kenapa anak babi kalo jalan itu, nunduk?" Kali ini Boboiboy yang memberi soalan.
"Karena babi gak punya leher!" jawab Gopal dengan antusias.
"Babi kalo jalan sambil ngendus-ngendus jalan. Makanya dia nunduk," jawaban Fang di balas gelengan oleh Boboiboy. "Terus, apa?"
"Karena dia malu pas tau kalo induknya itu babi! HAHAHA!" papar BoBoiBoy. Dia tertawa keras, padahal tidak ada yang lucu.
"Kenapa anak kelinci jalannya lompat-lompat?" tanya Fang.
"Karena dia gak punya motor," sahut Gopal.
"Gopal, pekok! Hewan mana bisa naik motor!" sungut Boboiboy.
"Bisa, ya. Monyet itu bisa. Yang di film animasi 'Pada Zaman Dahulu'. Mukanya mirip beruk! HAHAHA!" jelas Gopal. BoBoiBoy dan Fang saling lirik, tiba-tiba Gopal berhenti tertawa.
"Hehe. Gak lucu, ya?" Dia cengengesan sendiri. Menertawakan humor rendahnya. Namun, ternyata di luar dugaan.
"HAHAHAHA!!"
BoBoiBoy dan Fang tertawa keras. Gopal, pun, tiba-tiba ikut tertawa walau tak tahu apa yang lucu. Entahlah, sebenarnya BoBoiBoy dan Fang juga tidak tahu apa yang harus tertawakan atas humor garing Gopal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐈𝐅𝐀𝐍𝐆 || END✔️
Fiksi PenggemarFang itu pendiam, hanya saja pada orang yang baru dikenal. Aslinya, dia itu pemarah, blak-blakan, bar-bar, dan pendendam orangnya. Manja hanya disaat-saat tertentu pada Kaizo. Sedangkan Kaizo, dia kebalikannya. Dia itu childs benget, semena-mena, s...
