KF 1: - 2. Tendangan Maut

1.7K 121 8
                                        

Walau sudah tamat, tetap jangan lupa di vote. Jangan lupa juga baca ceritaku yang lainnya. Gak kalah seru kok

Happy Reading✨

"BANG!"

Masih pagi dan baru saja mulai, Fang sudah teriak layaknya emak-emak di dapur. Badannya sudah dipakaikan apron warna ungu muda dengan gambar lobak merah, itu pemberian dari Kaizo.

Prang-prang-PRANG!

Tutup panci dihantamkan ke pancinya, setelah itu, dilempar ke lantai, agar si Kaizo bangun dari hibernasinya. Pokoknya rumah mereka berisik banget kalau sudah pagi-siang hari.

"Apaan sih, Dek? Masih pagi buta juga, udah teriak-teriak kayak toa di masjid," sahut Kaizo dengan lesu karena baru bangun tidur. Itu pun, bangun berkat teriakan Fang yang menggelegar dan suara-suara benda yang dilempar ke lantai dengan keras.

Kaizo selalu hampir stres melihat alat-alat dapur yang belum genap seminggu sudah habis pecah, peot, bahkan bolong ataupun terbakar.

"Pagi buta mata, lo! Udah siang ini, anjirr!" Ketus Fang. Seperti biasa, melirik sinis sang abang yang ada di ujung anak tangga.

"Oh, udah siang? Baru tau." Kaizo menggeleng dan manggut-manggut menatap Fang dengan raut wajah yang tenang, bagaikan tak punya dosa sama sekali. Fang yang melihatnya semakin dibuat mendidih akan tatapan santai itu.

"Santai banget, ya, jadi manusia?Yaudah, nih, beli tepung sana." Tak mau memperpanjang masalah, Fang langsung memberikan uang kepada abangnya membuat Kaizo mengerutkan dahi. Sebelah alisnya menukik saat menatap uang yang Fang berikan.

"Cuma segini, doang?"

"Iya."

"Yakin?"

"Yakin."

"Gak kurang?"

"Enggak."

"Masa cu-"

"Udahlah, sana! Jangan banyak nanya kenapa, sih? Tinggal beli, doang!" sarkasnya. Fang menjadi kesal lantaran Kaizo yang banyak bertanya.

"Tapi ..., ya, kali cuma DUA RIBU!"
Giliran Kaizo yang ngegas secepat knalpot supra. Matanya menatap nanar pada Fang dan uang tersebut. Menggelengkan kepalanya tak percaya. Tidurnya terganggu hanya gara-gara disuruh beli tepung seharga dua ribu.

"Ya, emang kenapa? Harga tepungnya cuma segitu. Udah, beli sana, ngapain masih di sini!" titah Fang dengan ketus.

"Ya, kalo gitu beli sendirilah, anjir! Ngapa nyuruh gue?!"

"Berani lo sama gue?!"

Kaizo langsung menggeleng brutal, tangannya dengan cepat mengambil uang tersebut kemudian kocar-kacir menuju pintu keluar.

✯Kaifang✯

Sekarang, di sinilah Kaizo. Di dalam rumah, tepatnya di depan Fang yang sedang berkacak pinggang. Wajah manis sang adik tengah menatap dirinya dengan ekspresi yang sepet, sinis, julit, pokoknya tidak enak dipandang.

"Apa ini?"

"Tepung," jawab Kaizo.

"Iya. Gue tau kalo ini tepung."

"Ya, terus? Ngapain nanya kalo udah tau, kocak? Punya adek kok tolol, ya."

"Maksudnya itu... KENAPA TEPUNGNYA BANYAK BANGET, ANJING?! GUA SURUH BELI CUMA DUA REBU, NAPA LO BELI SERATUS REBU!" teriakan menggelegar itu keluar begitu nyaring. Mengamuk sudah si Fang yang galak dan pemarah ini.

"Hehe... Abang malu Dek kalo beli cuma dua ribu. Yaudah, sekalian aja beli seratus ribu," ucap Kaizo dengan cengiran yang minta ditabok. Pipinya juga merah padam karena malu. Apalagi mengingat kalau dia masih memakai koloran selutut yang selalu ia pakai ketika tidur.

"Dah, lah. Capek gua ama lo, Bang. Udah disuruh beli cuma di warung dekat sini. Eh, hampir setahun baru balik. Itu beli tepung atau kondangan?"

"Ya, Abang malu, Dek! Warung dekat rumah banyak ceweknya, makanya Abang muter-muter nyari warung. Bayangin, masa abangmu yang ganteng paripurna gini harus lewat depan cewek cuma pake koloran?!ngotak dong! Gak logika!"

Fang yang tadinya hendak naik tangga, mendadak berhenti dan menoleh pada Kaizo yang masih di dapur. Dia menatap tajam sang abang, membuat nyali Kaizo menciut. Kaizo cuma balas cengengesan sambil garuk tengkuknya, merasa merinding sekujur tubuh.

Fang berjalan menuju dapur dengan langkah cepat. Setelah sampai di depan Kaizo, kakinya naik kemudian menendang keras pada aset masa depan Kaizo.

"ARRRGGGHHH!! ASET GUE, COK!" Kaizo berguling di lantai dengan berlinang air mata, menahan sakit dan linu luar biasa.

"Cewek mulu di otak lo! Makan tuh cewek! Gue patahin juga aset berharga, lo!"

Sejak saat itu, Kaizo bersumpah tidak akan bermain-main dengan Fang tentang masalah belanjaan.



TBC.

Kasian Kaizo, mungkin gak bisa duduk beberapa hari ini, bedakan ya tendangan cowok dan cewek. Klo cowok yang nendang pasti sakit banget, awokawok. Jangan lupa vote dan komennya ya.

Tulisan sudah di perbaiki, agar kalian nyaman dalam membaca.^

Jangan lupa buat baca:

•Bos Kecilnya Kaizo
•Topeng Sandiwara
•Posesif Brother
•Transmigrasi Fang M or A
•Fang, kembalilah!

𝐊𝐀𝐈𝐅𝐀𝐍𝐆 || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang