🍒
Margherita mampu menjalani hidupnya didalam Istana dengan pelayan setianya yang bernama Jemima selama dua tahun. Dia menyadari bahwa kebutuhan pangannya akan segera habis. Selama dua tahun Margherita tidak pernah keluar Istana, dia hanya berada didalam dan menggunakan persediaan yang ada.
Margherita melihat keluar Istana dibalik jendela megahnya. Dia berpikir bagaimana caranya untuk bisa keluar dari Istana tanpa diketahui penduduk sekitar karena dia harus segera membeli gandum, buah-buahan, dan kebutuhan lainnya.
"Nona, biar saya saja yang keluar untuk pergi kepasar" Ucap pelayannya, Jemima.
"Biarkan saya berpikir sebentar" Ucap Margherita. Pelayan itu kembali pergi ketempatnya.Margherita mengeluarkan kotak perhiasan yang tersisa milik ibunya. Dia merasa gundah untuk menjualnya karena itu adalah aset terakhir yang dimilikinya. Semenjak ayahnya dipenjara, semua kekayaan milik Tommaso I Savoy diambil oleh Kerajaan penguasa.
Lalu Margherita memanggil pelayannya, Jemima. Setelah Jemima datang Margherita mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya dan mengepalkan ditangannya.
"Pergilah. Saat ini saya sudah tidak mampu untuk memberikanmu upah lagi" Ucap Margherita sedikit emosional.
"Nona, jangan bicara seperti itu. Saya akan terus menjadi pelayan di Istana selama nona masih membutuhkan saya" Jelasnya sambil mengepalkan kembali tangannya dengan erat kepada Margherita.
"Namun saya sudah tidak membutuhkanmu lagi Jemima. Kamu boleh pergi" Ucap Margherita berkaca-kaca menatap Jemima terlihat begitu penuh kesedihan dimatanya.
"Nona" Ucap Jemima bersedih dan semakin mengeratkan kepalan tangannya kepada Margherita.
"Kamu harus melanjutkan hidup. Sudah cukup kamu mengabdi kepada kami. Terimakasih kamu sudah sangat setia kepada saya selama ini. Sekaranglah waktunya kamu untuk pergi" Jelas Margherita langsung memeluknya. Jemima benar-benar merasa terpukul dengan apa yang dikatakan Margherita karena harus pergi meninggalkannya. Namun, dia juga harus memikirkan dirinya sendiri. Jemima masih mempunyai orangtua yang harus di biayainya.Jemima membereskan semua pakaian yang akan dibawanya pulang.
"Saya berjanji akan selalu menemui Nona. Apabila nona membutuhkan saya kembali tolong panggil saya" Ucap Jemima kepada Margherita. Mereka sedang berada didepan pintu depan Istana."Sampaikan salam saya untuk orangtuamu" Ucap Margherita sebagai salam perpisahan. Jemima membukakan pintu raksasa itu lalu pergi meninggalkan Istana dan Margherita.
Sungguh sangat malang nasib anak bangsawan itu. Kini, Margherita benar-benar hanya tinggal seorang diri. Semua orang telah pergi meninggalkannya. Dia merasa sangat kesepian.
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tale : The Castle Of Chillon
Fiction HistoriqueCerita ini hanya fiktif, namun saya memakai nama dan tempat sesuai dengan sejarah aslinya. Untuk kalian yang mengetahui tentang sejarah Kastil Chillon, apabila dalam menulis ada kekeliruan mohon dimaklum dan akan saya koreksi. Terimakasih ! Margueri...