🍒
Margherita termenung terus memikirkan kenapa dirinya bisa berada di Vatikan. Dia hanya berencana mengembara kedesa dinegara asalnya. Jarak Swiss ke Vatikan itu akan memakan waktu yang begitu lama, apalagi dengan berjalan kaki. Dia masih ingat betul bahwa kemarin dia berjalan kaki hanya enam jam. Mana mungkin bisa sampai ke Vatikan hanya dengan waktu cuma enam jam.
Margherita terbangun dari lamunannya. Betapa sangat terkejut setelah dia melihat kalender yang terpampang ditembok kamar itu.
2024 !! Apa-apaan ini !!
Margherita keluar kamar dan menanyakan sesuatu ke wanita tua itu.
"Katakan sekarang tahun berapa ?" Tanya Margherita kepada wanita tua itu yang sedang berada di dapur.
"2024. Kenapa ?" Tanyanya kembali.
"Apa !! Ini tidak mungkin ?" Ucap Margherita benar-benar terkejut.
"Cermin dimana ?!" Ucapnya kembali mencari-cari.
"Didalam kamar" Ucap wanita tua. Margherita kembali masuk kedalam kamar dan melihat dirinya didepan cermin.Margherita terkesiap setelah melihat dirinya ternyata masih dengan wajah yang sama. Tidak berubah dan masih muda diusianya. Dia kembali melihat kalender itu.
Mana mungkin aku berada di masa depan. Sedangkan kemarin aku masih berada ditahun 1869. Apa yang terjadi ?
Wanita tua itu masuk kedalam kamar dan mendekati Margherita yang kelihatan seperti orang kebingungan.
"Sebenarnya ada apa ? Apakah kamu bisa menjelaskan sesuatu ?" Wanita itu bertanya-tanya.
"Aku pun tidak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi kepadaku" Jawabnya termenung dengan tatapan kosong.
"Darimana asalmu ?" Tanya wanita tua.
"Aku berasal dari Swiss, Kastil Chillon. Aku seorang anak bangsawan Tommaso I Savoy" Margherita perlahan mulai menjelaskan. Wanita tua itu merasa tidak percaya apa yang dikatakan Margherita.Margherita menatap wanita tua itu seakan menyatakan bahwa apa yang dikatakannya benar.
"Aku tidak mengerti kenapa aku berada ditahun 2024. Sedangkan kemarin aku masih berada ditahun 1869. Percayalah" Ucapnya kembali untuk meyakinkan Wanita tua itu.
"Kalaupun benar ini tahun 2024 seharusnya aku sudah sangat tua. Aku hanya berencana untuk mengembara kedesa dinegara asalKu saja. Aku masih ingat betul, perjalanan yang aku tempuh baru enam jam. Aku kelelahan sehingga aku akan beristirahat digubuk yang aku temui diperjalanan. Aku tertidur. Dan aku terbangun disini" Margherita kembali menjelaskan. Wanita tua itu mendengarkannya dengan seksama.
"Tolong jelaskan, bagaimana keadaanKu setelah anda menemukanKu ?" Tanyanya.
"Aku melihat orang-orang sedang mengerumuniMu. Mereka mencoba memeriksa, namun nafasMu berhenti" Jelasnya.
"Mereka tidak ada yang berani membawaMu. Jadi aku yang membawaMu untuk dibawa kekantor polisi pakai kereta kuda. Namun ditengah perjalanan tanganMu bergerak. Jadi aku membawaMu kerumahKu" Wanita tua itu menjelaskannya kembali.Margherita termenung mendengar yang dijelaskan wanita tua itu. Seketika dia merasa malu seharusnya dia berterimakasih kepada wanita tua yang sudah menolongnya.
"Maaf saya lupa untuk mengatakan Terimakasih. Terimakasih sudah menolongKu" Ucap Margherita meraih tangannya.
"Namaku Allessio" Ucapnya memperkenalkan diri.
"Aku Margherita. Margherita Savoy" Ucapnya.Margherita menerima semua kenyataan yang telah terjadi kepada dirinya. Dia mulai menjalani hidup bersama wanita tua itu. Wanita itu hanya hidup sebatang kara. Suami dan anak perempuan satu-satunya telah meninggal dunia karena tragedi kerusuhan sepakbola di Italia.
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tale : The Castle Of Chillon
Historical FictionCerita ini hanya fiktif, namun saya memakai nama dan tempat sesuai dengan sejarah aslinya. Untuk kalian yang mengetahui tentang sejarah Kastil Chillon, apabila dalam menulis ada kekeliruan mohon dimaklum dan akan saya koreksi. Terimakasih ! Margueri...