16. Terkuak

9 0 0
                                    

🍒

Ditengah perjalanan, Margherita merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Dengan sigap Margherita langsung mengetahuinya dan mendekati pria setengah baru baya itu.

"Kenapa anda mengikuti saya ?! Ucapnya dengan ucapan yang lantang.
"Saya hanya penasaran apakah nona adalah putri dari ratu Marghueritte ?" Tanya seorang pria tersebut.

Mendengar pria itu berkata begitu. Margherita langsung menarik tangannya dan bergerak menuju tempat yang aman diujung jalan desa itu.

"Anda sebenarnya siapa ?" Margherita kembali bertanya.
"Saya mantan kepala prajurit kastil chillon. Apakah benar anda putri Margherita anaknya dari tuan Tommaso ?" Tanya kembali seorang pria tersebut.
"Benar saya Margherita" Jawabnya.
"Ternyata benar. Saya melihat anda dari semenjak di gubuk. Saya mau menghampiri namun saya ragu" Jelasnya.
"Dimana ibu saya ? Bukankah dia pergi dari istana denganMu untuk menemui raja Phillip ?" Jelas Margherita.
"Ratu..." Pria itu tidak meneruskan ucapannya dan menundukkan kepalanya dengan wajah sedikit bersedih.
"Ibu saya kenapa ?! Cepat jelaskan !" Ucap Margherita memaksa.
"Ratu telah tiada" Ucapnya dengan nada bergetar.
"MaksudMu apa. Coba jelaskan ?" Margherita terkejut dan terus memaksa untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi kepada pria itu.

Pria itu adalah seorang kepala prajurit kastil Chillon. Dia menjelaskan secara detail kepada Margherita. Pria itu menjadi pengawal pada saat Marguritte pergi untuk menemui Phillipe di istananya untuk mencari suaminya, Tommaso l Savoy. Margueritte ditembak oleh istri dari raja Phillipe sampai meninggal. Istri Phillipe merasa sangat cemburu karena mengetahui bahwa raja Phillipe sangat mencintainya. Pada saat itu situasi didalam istana tidak terkendali, para prajurit saling serang dan banyak yang terbunuh. Banyak prajurit Chillon yang mereka tangkap dan dipenjara. Namun hanya beberapa prajurit Chillon yang bisa menyelamatkan diri untuk kabur termasuk dirinya, kepala prajurit Chillon.

Margherita terkulai lemas mendengar penjelasan dari kepala prajurit itu.

"Saya minta maaf tidak langsung mengabarkan berita itu kepada istana Chillon. Pada saat itu saya merasa frustasi" Jelasnya kembali.

Kepala prajurit itu merasa pada saat itu sedang diikuti oleh orang. Dia bergegas pergi dengan tergesa-gesa tanpa mengatakan sepatah kata untuk berpamitan kepada Margherita.

Margherita merasa sangat terpukul mengetahui kenyataannya bahwa ibunya yang selama ini dicarinya  telah tiada.

Sejenak Margherita teringat kepada Allessio, wanita tua yang ditemuinya dimasa depan.

TulisanMu salah, Allessio. Ibuku dibunuh bukan bunuh diri !

🔜

Fairy Tale : The Castle Of ChillonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang