4. Sang Pelayan Istana : Jemima

39 6 0
                                    

🍒

"Ibu. Ayah. Adek!!"

Terdengar suara perempuan berteriak memanggil dari arah luar rumahnya. Setelah orangtua cukup renta melihatnya ternyata perempuan itu adalah Jemima anak sulungnya yang bekerja di Istana sebagai pelayan.

"Jemima" Ucap ibunya yang begitu senang melihat anaknya telah pulang.
"Ibu" Mereka saling melepaskan kerinduan satu sama lain.
"Kenapa kamu bisa pulang" Ibunya bertanya.
"Ceritanya panjang bu. Sekarang ijinkan saya untuk beristirahat dulu" Jemima menjawabnya dengan bermanja-manja didalam pelukan ibunya.
"Ya sudah kalau begitu. Sekarang ibu mau menyiapkan untuk makan malam. Sebentar lagi bapak dan adik akan segera pulang" Ucap ibunya.

Jemima berjalan menuju kamarnya yang sudah lama tidak dia tempati. Dia merebahkan dirinya diatas ranjang. Sejenak dia melamun dan teringat akan Kastil dan Margherita.

Kasurnya tidak seempuk di Kastil !!

Jemima, Ibu, Bapak dan Adiknya kini sedang berada didapur untuk makan malam bersama. Mereka hidup sederhana namun keluarga mereka sangat bahagia.

"Jadi gadis anak bangsawan itu masih hidup ?" Celetuk adik laki-lakinya bernama Josse yang berusia sekitar 14tahun.
"Jangan sampai kamu membicarakan tentang Nona Margherita kepada penduduk desa. Nanti bisa terdengar oleh Kerajaan penguasa. Ini rahasia" Jemima menjelaskan kepada adik semata wayangnya itu.
"Memangnya kenapa ?" Tanya adiknya kembali bertanya merasa penasaran ingin tahu.
"Sudah. Sudah. Kamu tidak perlu menanyakan itu. Pokoknya kamu jangan membicarakan tentang Margherita kepada penduduk desa. Mengerti" Tegas Ibunya kepada anak laki-laki nya itu.

Ibu melihat Jemima seperti sedang bersedih.

"Kamu kenapa" Ibunya bertanya kepada Jemima.
"Saya hanya teringat kepada Nona Margherita. Kasihan sekali menjadi dia. Sekarang hidupnya hanya sebatang kara. Ibunya pergi tapi tidak pernah kembali lagi. Lalu ayahnya tidak ada yang tahu apakah masih hidup atau sudah meninggal. Usianya masih sangat muda. Kenapa dia harus memikul beban seberat itu. Andai dia bisa menjadi bagian dari keluarga kita ya bu" Ucap Jemima dengan wajah sedikit bersedih.
"Kita tidak bisa membawa gadis bangsawan itu kerumah ini. Kalau kerajaan penguasa tahu, nanti kita yang akan dihabisi" Bapaknya menjelaskan.

Jemima hanya bisa mendoakan semoga Margherita mampu menjalani hidupnya dengan baik.

Jemima menjadi pelayan di Istana sejak usianya masih 15tahun. Dia bekerja disana sekitar 5tahun lamanya.

🔜

Fairy Tale : The Castle Of ChillonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang