Pihak baru

23 9 0
                                    


Malam hari sudah menunjukkan pukul 20.00, Vana sudah pulang lebih dulu karena alasan ia ingin belajar dan membersihkan rumah nya. Ia pulang dengan bantuan biaya dari temenanya Shena untuk naik angkot selama perjalanan menuju pulang.

Selesai mandi, Vana melihat ke jendela ada dua orang dengan jaket hitam sedang berbicara di depan rumahnya. Ia bergegas keluar dari kamar untuk mengetahui lebih jelas, ia takut jika ada orang yang ingin berbuat jahat kepadanya.
Karena dilingkungannya, semua jarak rumah yang satu dengan yang lain sedikit jauh.

Vana pun membuka pintu rumahnya. Dua lelaki yang tadinya fokus berbicara kini mengalihkan pandangan mereka kearah pintu rumah, karena bukaan pintu nya cukup keras sehingga dapat didengar oleh mereka.

Vana begitu terkejut melihat lelaki yang sedang berdiri disamping motor yang lagi dinaiki oleh orang lain.

"Vana." Suara berat lelaki tersebut memanggil Vana.

Vana masih tak bergeming, bagaimana bisa lelaki itu mengetahui rumahnya . Sedangkan dia sudah lama pergi meninggalkan Vana sejak ditinggal oleh neneknya pada saat kelas 7 SMP.

Ada rasa sedikit meringis dari hatinya, ia ingin sekali bertemu dengan lelaki tersebut, menyalurkan rasa rindunya, dan menceritakan semua nya. Namun semuanya berbeda, perubahan telah terjadi bertahun-tahun.

"Siapa dia?" Tanya lelaki yang menaiki motor hitam, sembari mengamati perempuan tersebut yang masih betah berdiri didekat pintunya.

"Dia yang pernah gue ceritakan." Jawabnya

Lelaki berjaket hitam itu tersenyum , ternyata perempuan yang diceritakan temannya ini sangat cantik walau dengan kondisi rambut yang belum tersisir rapi.
Begitu tajam mata lelaki tersebut mengamatinya.

" kalau gitu gue cabut." Pamitnya menyalahkan motornya lalu pergi dari tempat itu.

________________________________

Sebuah gedung besar dengan pagar yang cukup tinggi yang berwarna hitam dominan. Menampakan aura yang begitu menyeramkan ketika masuk kedalam gedung ini.

Masuk dalam salah satu ruangan gedung tersebut dengan cahaya yang kurang menyinari isi ruangan. Disana terdapat sosok lelaki yang sedang duduk santai dengan kaki yang ia letakan dimeja bagaikan bos yang sedang menunggu para pekerja nya.

"Maaf bos, jejak hilang." Ucap lelaki tersebut sambil menundukkan kepalanya

"Hilang? Lo gak becus." Ujarnya sambil berdiri mendekati lelaki tersebut.
Mendengar ucapan bos nya, ia hanya bisa diam. Ia mengaku lalai menjalankan perintah dari bosnya tersebut.

Buuughh, lelaki yang disebut bos tersebut menendang perut anggotanya ,hingga terpental ke lantai.

Lelaki tersebut tersenyum miring," kenapa bisa lalai Gio?" Ucap nya dingin kepada Gio yang tadi memberikan informasi kepada bosnya

"Gue gak tahu bos, mungkin mereka curiga karena gaya berpakaian yang agak sedikit misterius." Tebak nya

Lelaki tersebut menaikkan alisnya, " Apa mereka memakai pakaian yang seharus nya seperti kelompok lain ?" Tanya lelaki tersebut yang memaksudkan, apakah target mereka memakai pakaian atau jaket dari gengnya.

"Engga. Mereka cuman memakai pakaian biasa saja." Terang Gio bangkit berdiri

"Oke, kali ini gue maafin lo. Kalau seterusnya lo lalai, hukuman dan keluar itu tanggungannya." Kata elaki tersebut.
Gio yang medengar itu kembali menundukkan kepalanya sebagai tanda ia mengerti lalu pergi dari ruangan tersebut.

"Atlan, Atlan. Sejak kapan anak ingusan bisa memimpin kelompok." Kekehnya ,"tunggu permainan kita Atlan ." Lanjutnya

____________________________


AVANA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang