Kantin

29 10 0
                                    

Suatu ruangan yang dipenuhi oleh banyaknya siswa yang sedang beristirahat.
Kantin adalah tempat paling utama untuk anak-anak beristirahat, makan, dan berbicara... juga menjadi tempat pembolosan kalau tidak ketahuan..

Salah satu meja panjang berisi keempat gadis yang sedang asik berbicara sembari makan bakso kuah yang sangat nikmat dan panas.

"Eh lo pada tahu gak? Sebelah gue, punya cinta-cintaan gitu." Ujar Shena menunjuk Airin disebelahmyabmenggunakan ekor matannya tanpa diketahui oleh Airin karena sedang fokus menyantap makanannya.

"WHAT?" kaget Thalia dengan volume suara cukup besar

Vana menutup telinganya akibat suara dari Thalia yang begitu tajam masuk kedalam telinganya belum lagi Vana yang berdampingan duduk bersama dengan Thalia.

"Udah jadi kebiasaan lo yah, berisik banget kalau bicara. Rusuh amat." Kesal Shena

"Yaa maapp.." Thalia cemberut dan kembali menyantap makanan dengan wajah yang agak sedikit sedih

Vana menyenggol tubuh Thalia sembari berkata," Elaaah gitu doang cemberut, entar abang Andra gak suka lagi tu sama lu."

Mendengar nama Andra yang disebut dari mulut Vana kembali membuat ia tersenyum riang.
"Heheheh." Nyengirnya

"Diiihh, nama Andra doang lo baru semangat." Ketus Shena memutar bola matanya malas.

"Suka gue lah, urusin ajah tu gamon lo yang gak habis-habisnya." Semprot Thalia gak mau kalah

"Apa lo bilang." Balas Shena dengan tatapan tajam.

Vana jengah melihat keduanya, yang tak henti terus saling berdebat untuk mengetahui seberapa jauh mereka bisa menang dalam hal mengejek. Dasar manusia.

Disisi lain Airin yang telah selesai memakan baksonya, kembali beralih melihat kedua temannya yaitu Shena dan Thalia yang tak kunjung henti untuk berdebat membahas tentang Gamon Dan Andra.

"Ini kenapa lagi."ucap Airin kebingungan seraya melihat Vana yang sedang makan.

"Sssttt, biarin ajah. Mereka lagi rebutin ayam dengan anjing." Balas Vana

"Ayam? anjing?" Tanya Airin

Vana menggangguk . Mendengar jawaban dari Vana membuat Airin kebingungan,emangnya ada apa dengan ayam dan anjing. Apa mereka butuh? Itulah pikirnya.

"Shena , Thalia udah yah debatnya. Kalau mau rebut ayam dengan anjing. Datang kerumah Airin, Airin punya 2 anjing sama ayam. Karna papa Airin juga ada usaha ternak ayam." Terang Airin dengan wajah polosnya

Shena dan Thalia memandang aneh kearah Airin yang tiba-tiba menawarkan ayam dan anjing kepada mereka berdua.
Vana yang mendengar itu hanya menahan tawa akan tawaran dari Airin. Sungguh otak lemot Airin tidak bisa terus bekerja.

"Apa sih lo Airin.. bukan itu yang dibahas, pliss.. guna apa sama gue ayam sama anjing." Geram Shena yang ingin menjambak rambut Airin.

"Oh Iyah yah..terus apa dong direbutin?" Tanya Airin

"Sudahlah sayang ku, jangan sampai emosi ku berkobar-kobar lagi." Ucap Shena seraya memeluk tubuh Airin yang sedang memasang wajah kebingungan.

"Gini amat punya temen." Keluh Vana

Setelah perdebatan tersebut, tiba-tiba suara riuh keras dari suara para siswi memenuhi kantin dengan suasana gembira.
Keempat gadis itu melihat kearah pandangan para siswi tersebut dan ternyata mereka riuh karena kedatangan ketujuh lelaki yang sedang beriringan berjalan kesalah satu meja.

"Eelaaah, tujuh lelaki burik." Jengah Thalia malas memandangi ketujuh lelaki tersebut terutama musuhnya yang sudah resmi yang tak lain adalah Alaska simanusia kutub.

AVANA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang