Undangan

34 14 6
                                    

"Gue gak punya saudara anjing." Emosi Atlan menggebu-gebu dengan posisi Atlan yang sudah berada diatas tubuh Trenson yang sudah terkapar ditanah dengan kaki Atlan yang berada di perutnya.

"Kasihan sekali hidup lo, gak tahu silsilah keluarga lo sendiri." Trenson berusaha keras untuk melepaskan diri dari Atlan .

Atlan menginjak kembali perut Trenson yang sudah berapa kali ia injak dan ia pukul begitu keras sehingga lelaki tersebut sudah hampir sekarat.

"Eunggshhs." Ringisnya

"Atlan , cukup lan. Lo bisa bunuh orang." Nasehat Regan menenangkan Atlan yang sudah sedari tadi menguasai pertengkaran ini yang dimana ia mampu menghabisi anggota Agler sebanyak 15 orang sekaligus yang sudah menghalanginya saat menyerang sng ketua mereka.
Namun Atlan tak kenal takut atas berapa banyak yang menghalangi nya karena dia hanya fokus pada targetnya sendiri.

Atlan menjauhkan sedikit dirinya dari lelaki yang sudah ia habisi dengan penuh luka, lebam di wajah.

"Gio, bantuin ." Perintah Trenson terhadap salah seorang dari mereka yang masih bertahan.

Atlan melihat terus lelaki yang di panggil Gio tersebut yang sedang menuju kearah Trenson. Ia memandang lelaki tersebut sedikit mirip dengan orang yang pernah mengikuti mereka sewaktu dibioskop itu dan betul dugaannya sama persis jaket yang mereka pakai berhuruf 'A' yaitu Agler.

"Oh jadi anggota lo yang ngikutin gue ke bioskop waktu itu." Atlan tersenyum miring dengan permainan pihak baru mereka.

Trenson yang mendengar perkataan dari Atlan memandang kembali Gio orang yang ia panggil dan juga orang yang pernah ia suruh untuk mengikuti geng AVEGARS.
"Kenapa? Baru nyadar?"

"Ck, manusia licik." Decak Atlan

Trenson bangkit berdiri yang dibantu oleh Gio yang memapahnya.
"Tenang aja, seliciknya gue punya lo juga ada untungnya sama masalah hidup lo sendiri."

"Gue gak butuh apa pun dari Lo yang buat gue untung. Ingat itu." Tekan Atlan

Trenson menghela nafasnya sembari berkata," Atlan Putra Reager, ingat lah misteri kehidupan lo dimulai dari sekarang dan satu lagi satu orang yang bakal jadi akarnya disini bakal buat lo terikat penuh sampai kapan pun itu."

"Lo gak tahu apa apa tentang gue. Manusia asing kayak lo gue gak butuh informasi." Balas Atlan

"Gue paham sekarang. Kita beda umur, pemikiran juga berbeda. Anak kecil yang baru mendirikan kelompok besarnya juga ternyata hebat. Keberanian, kekuatan, dan strategi cukup baik." Puji Trenson namun seakan-akan bagi mereka pujian itu hanya berupa rendahan yang tersembunyi dibaliknya.

"Cabut." Lanjut Trenson memerintahkan anggotanya untuk berusaha bangkit berdiri walau sedikit terluka dan meninggalkan area markas yang dinaungi oleh anggota kelompok AVEGARS.

Saat ini AVEGARS kembali menang dalam perkelahian antara kelompok yang baru muncul bernama Agler. Semua bertepuk riah akan kekuatan dan kekompakan mereka dalam menjatuhkan musuhnya terutama pada keberanian dari ketua yang diikuti oleh anak buahnya yang lain.

"Lan jangan terlalu pikirin tentang hal itu." Ucap Regan mendekati Atlan yang duduk di kusrsi kayu yang berada diarea markas dengan tatapan kosong.

Atlan tak merespon, semua informasi akan kematian ibunya ditambah lagi tentang ada nya saudaranya membuat otak nya tak bisa berfungsi. Ia bingung rahasia apa lagi yang telah disembunyikan oleh kedua orang tuanya kepada dirinya sendiri.

Jordan, Alaska, Deano,,Guntur, dan Marvin ikut menemui Atlan bersama dengan Regan yang sedang duduk di kursi kayu itu. Sedangkan anggota yang lainnya sibuk pada urusan masing-masing untuk mengobati luka mereka masing-masing.

AVANA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang