Mall

31 12 0
                                    

Keempat gadis tadi yang sudah berencana untuk berjalan-jalan pergi ke mall.
Kini mereka sudah berada pada salah satu tempat makanan yang enak yang sering mereka tempatati pada saat pulang sekolah.

"Disini ajah yuk." Ajak Thalia duduk di salah satu meja. Dan disusul oleh Shena, Vana, dan Airin.
Vana agak gelisah, bagaimana ia bisa makan sedangkan uang saku nya saja tidak ada. Ia pikir tadi hanya untuk jalan jalan menikmati udara saja.

Airin merasa peka terhadap sikap Vana yang tiba-tiba termenung.
"Vana, kamu kok diam. Ada masalah yah." Airin bertopang dagu untuk mendengar cerita Vana.

Vana tersentak saat Airin tiba-tiba berbicara kepadanya."emm, engga kok." Vana tersenyum

Shena dan Tahlia juga ikut memperhatikan Vana, yang tidak seperti biasa.
Thalia yang berada di samping Vana memegang kedua pundak Vana untuk menatapnya. "LO KENAPA VANA, KOK DIAM MULU!" Teriaknya.

Teriak dari Thalia tersebut mengundang tatapan aneh dari pengunjung disana. Shena yang merasa tidak enak pun langsung menjitak kepala Thalia.

"Udah berapa kali gue bilang, thal. Volume suaranya." Ucap Shena.

"Iya iya." Thalia mengelus kepalanya dengan wajah sedikit cemberut sembari menatap sekeliling nya yah memang benar orang-orang melihat dirinya. Ia hanya bisa menyengir.

Vana hanya bisa pasrah memang kebiasaan Thalia orangnya seperti ini. "Gue gapapa kok."

"Vana ceritain ajah sih, susah amat lo." Kesal Shena .
Temanya yang satu ini sering menutup masalahnya sendiri.

"Iya Vana, ceritain ajah ayo. Mungkin setelah Vana cerita, Airin bisa bantu kok." Tulus Airin

"Uang tabungan gue hilang, jadi bingung ajah." Ucapnya

Braaakk.
Thalia memukul meja, " WHAATT." Kaget Tahlia

Semua ketiga temannya hanya bisa menghela nafas, baru juga dibilang malah dibuat lagi.

Thalia yang sadar hanya bisa tertawa kecil,"hehehe maaf. Reflekk."

"Kok bisa? Dimaling yah?" Tanya Shena kepo

"Gimana yah, yang ambil sih papa gue mungkin. Karena kejadinya ini sering kok. Kunci rumah gue juga ada sama dia." Jawab Vana

"Yaampuunn VANAA. Kalau gitu buat pagar besar dan panjang ajah terus, pakai eee apa yah nama nya itu loh yang panjang panjang itu terus tajam banget." Saran Thalia

Vana bingung, Shena bingung apalagi Airin. "Panjang tajam itu apa?" Tanya Airin

"Pagar loh cintaa ku sayang ku." Jawab Thalia.

"Apa sih, gaje banget loh." Ujar Shena jengah

"Emm gituu." Ucap Vana

"Yaudah deh gini ajah, lu bisa pakai uang gue beberapa untuk makanan lo besok. Hari ini kita bantu lo buat bayar." Ucap Shena mengambil uang dari tasnya

"Jangan Shen, gue gapapa kok. Justru gue makasih banget karena beli makanan buat gue hari ini. Untuk besok gue ada kok." Tolak Vana dengan halus

"Gue ga percaya. Yang namanya maling, uang akan diambil semua ga setengah-setengah." Terang Shena lalu menyodorkan uang dengan 5 lembar seratus ditangan Vana

"Tapii .." lirih Vana

"Mbaakkk, siniii." Tiba-tiba Thalia memanggil pelayan

"Iyah , mau pesan apa?" Tanya Pelayan tersebut

"Pesan nasi goreng, bakso, sama emm spaghetti,dengan kentang goreng lalu minumannya teh manis semua deh." Jawab Thalia

"Banyak banget lo makan nya." Kaget Shena

AVANA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang