11

17 9 0
                                    

"ya ampun lino, aku lupa.. kamu sibuk nggak?" erina panik.

lino menggeleng, "nggak terlalu, kenapa?"

"ini loh.. aku harusnya ngefotokopi berkas yang di kasih hanan kemarin, tapi lupa. hari ini ada rapat masalahnya.." erina menunjukkan wajah sedih.

tanpa basa-basi, lino meminta berkas tersebut dan bersedia untuk membantunya.

lino menerima berkas tersebut dan membacanya singkat. "untuk rapat tim kita aja kan? berarti 6x cetak, oke." ujar lino. erina mengangguk.

"makasih banyak, no. kamu orang baik," erina bergumam setelah lino pergi menuju ruang cetak.



ㅡㅡ



rapat hari ini berlangsung lancar, tak pernah erina sangka jika ternyata lino adalah orang yang persuasif, sehingga ide-idenya itu gampang disetujui oleh pak yayan.

sementara erina selalu saja kesulitan jika dimintai saran, dia hampir tak pernah memberi saran dan hanya akan melakukan apa yang di perintah.

keluar dari ruang rapat, erina menghentikan lino. "lino, sebentar." ucapnya.

"iya rin," lino merasa jika lengannya disentuh, ia melihat erina menggenggamnya erat.

dengan salah tingkah erina melepas genggamannya, "em itu.. kamu hari ini ada waktu ga? maksudnya, habis pulang kerja nanti."

"kenapa rin? ada perlu kah?"

"nggak ada sih, tapi aku pengen makan cromboloni di kafe yang waktu itu. kamu mau ikut nggak? aku yang traktir deh," ucap erina.

lino terdiam, masalahnya malam ini bundanya ada acara arisan di rumah dan jika ia tak segera pulang takutnya bunda tak ada yang membantu beres-beres.

tapi lino yakin kalau biyan bisa membantu beliau. oke, sekarang lino harus menelepon biyan dan memintanya untuk membantu bundanya.

"nanti aku kabari ya rin, aku harus tanya orang rumah dulu." jawab lino.

alis erina tertaut, "kenapa gitu? kamu cowok tapi tetep harus dapet izin dari orang tua ya? kalo emang gaboleh, gapapa kok."

mendengarnya lino jadi tertawa, erina memang menggemaskan.

"gak gitu, cuman mau ngabarin aja kalo nanti aku mau jajan cromboloni bareng cewek bawel satu ini." kata lino.

sungguh, erina kaget. ini benar lino yang ia kenal sewaktu SMA dulu? heol, lino banyak bicara dan kenapa manis sekali?!

"ahh apa sih no, yauda deh nanti kabarin aja ya. aku harap jawabannya positif." kata erina.

lino berdecih dan tersenyum simpul, "iyaa bawel."



ㅡㅡ



sesampainya di kafe, lino menunggu erina yang sedang memesan. dirinya hanya titip tuna croissant dan es kopi hitam, kombinasi yang aneh tapi lino suka.

selagi duduk sendirian tanpa teman, lino menelepon biyan.

"dek, minta tolong bantuin bunda ya. aku hari ini ngelembur, jadi tolong bantuin sampe kelar ya. jangan sampe bunda capek."

𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐫𝐚𝐛𝐚𝐲𝐚 ; 𝐥𝐞𝐞 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐨𝐟 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐤𝐢𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang