14

13 9 0
                                    

"pak," sapa lino begitu melihat sang bapak duduk sambil meminum segelas kopi.

dia mencium tangan bapak dan duduk disamping beliau, "gimana kabarnya pak?" tanya lino. 

bapak menjawab. "bapak sehat, nak. kabarmu gimana? bunda dan adik juga gimana? maaf bapak tidak berkunjung ke rumah kalian."

lino mengangguk. "sehat semua pak, bunda mengurus kami dengan baik. bapak sekarang gimana sama istri bapak yang baru?" 

bapak: kami nggak jadi menikah, bapak terjebak dengan topengnya.

lino: hah? serius pak? terus, bapak sekarang gimana? 

bapak: ya sendirian, bapak sudah pindah ke malang sekarang. bapak punya usaha keramik dan granit, nanti kalau sempat, kamu berkunjung ya.

lino tertegun mendengarnya, sungguh dia baru mengerti keadaan yang sebenarnya sekarang. 

lino: bapak kenapa nggak cerita? kalo bapak cerita, keadaan kita nggak mungkin begini pak. 

bapak: yahh mau gimana lagi, bapak sudah malu dengan bunda. jadi bapak memilih untuk nggak ketemu kalian meski bapak kangen. 

lino mengangguk, dia paham beban yang bapak pikul setelah meninggalkan keluarganya demi wanita lain.

dia tak bisa melakukan apapun karena ini hukuman bagi bapak, jadi lino hanya bisa diam dan menjalani apa yang ada.

bapak: mas gimana akhir-akhir ini? bapak cuman dengar dari biyan kalau kamu kerja di perusahaan makanan.

lino: iya betul pak.

bapak: posisi apa?

lino: cuman asisten manajer aja pak, bagian keuangan.

bapak: uwah! itu pencapaian yang bagus mas. pertahankan ya, bapak mau lihat kamu bisa sampai setinggi apa.

lino: iya pak, tenang aja.

bapak: oh ya mas, kamu kenapa jarang banget hubungin bapak? malahan hampir nggak pernah selama 5 tahun terakhir ini. kenapa?

lino: yah.. nggak ada alasan aja pak. gaada yang mau aku obrolin sama bapak, jadi aku nggak telpon bapak.

bapak: emm gitu, bapak bisa pahami kamu.

lino: bapak ada perlu apa sama aku? bunda bilang jangan lama-lama soalnya.

bapak: iya mas, langsung aja. bunda habis ini ulang tahun kan? jadi bapak mau bikin acara untuk bunda, kamu undang aja keluarga dan temen-temen bunda. pesankan venue dan keperluan lainnya, uang dari bapak. ini sebagai tanda permintaan maaf bapak ke bunda, tapi bapak nggak berani nunjukin muka ke bunda. jadi ini yang bisa bapak lakukan buat bunda. mas bisa bantu bapak kan?

lino terdiam, dia berpikir apakah hal ini benar atau salah? lino tidak mau jika nanti bundanya marah.

lino: pak, aku bisa mewujudkan itu. tapi nanti kalau bunda tanya soal pertemuan kita ini, aku harus jawab apa?

bapak: ahh bilang aja kamu cuman temu kangen aja sama bapak. ya?

lino: bunda nggak sesimpel itu pak, bunda pasti tanya apa yang kita obrolin.

bapak: jawab semaumu aja, yang sekiranya aman buat dirimu. pokoknya bapak mau acara milad bundamu ini berjalan lancar. bisa ya mas? bapak percayakan ini ke kamu.

lino: mas usahakan pak.

selesai urusan deng bapak sekaligus membahas hal lain-lain akhirnya lino pamit pulang karena biyan barusan telepon.

𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐫𝐚𝐛𝐚𝐲𝐚 ; 𝐥𝐞𝐞 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐨𝐟 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐤𝐢𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang