🐺🐻

1.3K 170 15
                                        

Happy Reading!!!

_______








Setelah keluar dari kamar Sejeong, Sehun melangkah pergi menuju kamarnya, saat masuk kedalam dirinya terdiam sejenak melihat Jongin terngah tertidur memeluk tubuh Haowen yang sama juga tertidur nampak sekali anak itu begitu nyenyak tidur dipelukan sang mama.

Tak mau mengganggu Sehun bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, beberapa menit berlalu Sehun keluar dari kamar mandi yang sudah lengkap dengan pakaian santainya. Karena ia tau kalau dikamar nya terdapat cctv, itu semua ulah dari neneknya.

Dan kenapa ia bisa tau, karena dirinya beberapa saat lalu merasa ada yang tidak beres mulai dari neneknya yang tiba-tiba mengajak bicara Jongin ditambah lagi setiap Jongin bicara sang nenek pun menatapnya dan lagi ketika jelas melihat langkah Jongin yang berjalan sedikit pincang Sunny tersenyum ditambah Sehun melihat ada rona merah dikedua pipi nenek nya itu.

Dari situ Sehun ketika berada dikamar nya menatap sekeliling kamarnya selama lima menit untuk mencari sesuatu dan ketemu, ada kamera kecil menempel ditembok tepat diatas pintu dan cctv tersenyum memperlihatkan seluruh ruangan kamarnya. Kalau tak jeli kamera cctv itu tak akan terlihat, Sehun bertanya-tanya bagaimana dan kapan neneknya itu memasang kamera tersebut. Terkadang hal itu membuatnya kesal sendiri.

Sehun mengambil laptopnya lalu melangkah menuju kesisi ranjang dan duduk perlahan supaya tak membangunkan dua orang yang terngah terlelap disebelahnya. Sehun memakai kacamata yang biasa ia gunakan saat dikantor lalu membuka laptopnya dan mulai mengecek file kerja nya disana.

Tak lama Jongin terbangun, Sedangkan Sehun hanya meliriknya sekilas lalu kembali fokus pada kegiatannya.

"Apa aku membangunkan mu?" tanya Sehun tanpa menoleh kearah Jongin yang kini sudah terduduk sembari mengumpulkan nyawanya dan menggeleng.

"Tidak, kurasa tidurku cukup makanya aku terbangun" jawab Jongin.

"Mau ku buatkan kopi?"

"Boleh" balas Sehun.

Jongin pun langsung bergegas turun dari ranjang menuju kekamar mandi untuk membasuh wajahnya, tak lama ia pun keluar kamar menuju kedapur untuk membuatkan Sehun kopi.

Tak lama kepergian Jongin dari kamar, Sehun menoleh kesamping yang rupanya Haowen pun juga terbangun kini tengah diposisi berbaringnya menghadap juga menatap sang ayah.

"Kau bangun tumben tidak menangis hm.." ucap Sehun menutup laptopnya dan kini ia mendudukkan tubuh putranya yang kini dipangkuannya.

"Hei.. apa kau senang bersama Mama mu?" tanya Sehun pada sang putra yang tersenyum menanggapinya.

"Kalau disuruh milih, Haowen ingin bersama Mommy apa bersama Mama?" tanya nya lagi, jujur sekarang Sehun nampak bimbang dengan keputusan yang akan diambilnya nanti. 

"Maa~" kikik Haowen disertai tepuk tangan. Dari reaksi sang anak Sehun tersenyum.

"Apa Haowen mau adik dari Mama?"

Tanpa diduga pertanyaannya itu membuat Haowen tiba-tiba menekuk bibir kecilnya kebawah dan kedua mata mungilnya berkaca-kaca hingga tak lama kemudian anak itu menangis membuat Sehun menghela nafas.

Saat ingin menenangkan Haowen yang menangis namun terhenti saat Jongin sudah masuk kedalam kamarnya lebih dulu membawa secangkir kopi, itu bergegas mendekat kearah Sehun yang masih memangku Haowen semakin menangis ketika Jongin berada disana.

Lain lagi dengan Sehun yang menatap anaknya tak percaya, mengapa nangis nya semakin keras ketika ada Jongin. Ia tak menyangka jika putranya bisa ber-drama untuk menarik perhatian dari Jongin seakan dirinya yang membuat Haowen menangis.

 Priority? [HunKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang