Priority? [HunKai]

🐺🐻

Happy Reading!!!

_________

"Bisakah kau melepaskannya?" tanya Jongin pada Sehun yang masih menyusu padanya itu.

Hampir setengah jam ia berada diposisi yang sama bahkan Haowen sudah tidur pulas. Dengan berat hati Sehun pun melepaskan kulumannya dan berbaring disamping nya.

Jongin mendudukkan tubuhnya, memperbaiki bra nya lalu mengangkat tubuh Haowen agar lebih nyaman tidurnya. Merapikan ikatan rambutnya lalu turun dari ranjang menuju kamar mandi, mencuci wajahnya dan menatap kaca didepannya.

Diam sesaat namun tiba-tiba ia merasakan perih didada, Jongin menaikkan bajunya lalu menurunkan bra yang dipakainya itu.

Ia menatap kaca dan terkejut saat melihat kedua puting nya membengkak, terasa perih. Hanya bisa menghela nafas yang bisa dilakukannya lalu menoleh saat pintu kamar mandi terbuka menampilkan Sehun disana termenung sejenak melihat dirinya yang menaikkan bajunya keatas.

Dengan tergesa Jongin menurunkan bajunya namun ia meringis ketika putingnya bergesek dengan baju yang diturunkannya itu.

"Ada apa?" tanya Sehun mendekat.

Menaikkan bajunya kembali dan melihat kedua puting Jongin yang membengkak tadi.

"Dada mu membesar?"

"Bukan membesar, ini bengkak gara-gara kalian berdua" ujar Jongin menyingkirkan tangan Sehun dan memperbaiki bra nya.

"A-Aku keluar dulu" pamit Jongin berlalu pergi ketika menatap pandangan Sehun seolah ingin menelanjanginya itu.

Berlalu pergi Sehun hanya menatapnya dan menghela nafas, menunduk menatap selakangnya yang menyembul dibawah sana.

Jongin menuju dapur untuk mengambil air, disana ia dihampiri Yujin.

"Nyonya, apa Haowen bersama mu?" tanya Yujin.

Jongin terdiam sejenak, Ingin menjawab jika Haowen bersamanya bahkan anak itu sudah tidur dikamarnya namun sekilas kejadian beberapa jam lalu teringat olehnya.

"Tidak, Mungkin dia bersama Daddy nya" jawabnya diselingi senyum terpaksa.

"Nyonya" panggil Yujin seakan tidak yakin dengan jawabannya sedangkan Jongin menghela nafas.

"Baiklah-Baiklah, Haowen memang bersama ku karena Sehun mengajaknya dan sekarang anak itu sedang tidur dikamar ku. Yujin kumohon jangan terlalu menjauhkan Haowen dari ku" mohon Jongin memelas.

"Maafkan aku nyonya, itu perintah nyonya Sejeong tapi nanti jika Nyonya Sejeong tidak ada saya akan memberikan tuan muda padamu" 

Jongin menghela nafas lega lalu tersenyum pada Yujin yang sedikit terpana karenanya.

"Terima kasih"

Yujin hanya mengangguk.

"Bisa ku ambil Haowen nyonya? Biarkan dia tidur dikamarnya" pinta Yujin.

"Sebentar,  Ayo" ajak Jongin setelah meletakkan botol minum kembali ketempatnya semula.

Lalu pergi menuju kamarnya diikuti Yujin dari belakang.

Setelah sampai Jongin masuk kedalam kamarnya namun tidak dengan Yujin yang hendak masuk tapi tak jadi, Jongin menoleh kebelakang saat Yujin berhenti didepan pintu apalagi wajah nya memerah.

"Ada apa? Kenapa tidak ikut masuk?" tanya Jongin, Yujin hanya menggeleng.

"Sa-saya disini saja" ucap Yujin gugup.

Jongin yang heran itu menoleh kedalam kamarnya dan ia tau kenapa Yujin seperti ini karena ada Sehun didalam tengah menainkan ponselnya ditambah lagi pria itu hanya memakai celana membiarkan tubuh atas nya telanjang.