Alloo gaess apa kabar?
Apakah kaliann baik-baik saja?
Tetap semangat dan jangan mudah sakit.( pagi-pagi sekali kediaman blackpeach sudah sepi di karenakan li xiu xi mengajak lili dan lei untuk pergi ke taman bunga kerajaan, entah mengapa gadis itu sangat ingin minum teh melati )
" tuan putri, mengapa tidak menyuruh orang lain saja? tuan putri akan terlambat datang ke pembukaan lomba jika terus begini..." ucap lili dengan nada agak cemas.
"sebentar lili aku sedang mencari bungaa nanti jika terlambat aku akan menyogok mereka dengan bunga ini " jawab xiu xi dengan nada santai.
bunga ini sangat indah apakah aku harus membuat roti melati? atau hanya teh saja? tidak seharusnya aku membuat sesajen untuk menyantap permaisuri jahat itu...batin li xiu xi dia pun tertawa kecil hal itu membuat lei dan lili saling pandang.
"aku akan kesana kalian disini saja menikmati waktu...lei jaga dia " ucap xiu xi sebenarnya dia peka bahwa lei dari tadi ingin berbicara dengan lili tapi dia tidak enak kepada xiu xi.
"tapi, tuan putri..." sahut lili dengan muka kemerahan.
"baik tuan putri hamba akan menjaganya " jawab lei dengan nada tegas.
( li xiu xi pun akhirnyaa pergi dari tempat itu diaa pergi ke taman bagian lain untuk mencari melati, dia berhenti di depan sebuah pohon apel )
"Sepertinya buah apel ini sangat segar apakah aku petik saja dan mencampurnya dengan teh melati ya? Hmm sepertinya ide bagus " Gumam Xiu xi sambil mencari cara untuk naik ke pohon apel.
"Apakah aku lempar saja dengan batu? Ahh tidak tidak, aku pukul pakai kayu saja, ahh tidak tidak cara paling tepat adalah naik ke pohonnyaa , baiklahh ayo naik xixi" gumam Xiu xi.
( Xiu xi/xixi mulai menaiki pohon tanpa ia sadari bahwasanya ada sepasang mata yang melihatnya dari tadi, "ada ada saja wanita itu, cukup menarik " ucap pria itu.)
"Liliiii....liliiii....kemarilah bawa tempat untuk apel ku ini, aku mendapatkan banyak sekali apel nanti kita buat teh terenak di dunia hihihihi " teriak xiu xi dengan ceria jika orang tidak mengenalnya mungkin mereka menganggap dia anak kecil biasa yang polos.
(Di sisi lain lei dan lili yang ditinggal oleh xiu xi berduaan tanpa berbincang maupun bertatap wajah, mungkin mereka masi malu dengan hal yang terjadi sebelumnya)
"Apakah kamu tidak mau berbicara dengan ku lili?" Tanya lei kepada lili dengan agak canggung.
"Aku hanya sedang malas berbicara lei" Sahutnya dengan sedikit malu.
(Tak lama kemudian lili dan lei mendengar suara teriakan dari putri mereka dan segera berlari ke sumber suara)
"Kita harus kesana lei....sebentar aku akan mencari tempat untuk apel nya dulu...tunggu aku " Ucap lili dan menerima anggukan dari lei tanda persetujuan.
"Pelan pelan lili kamu bisa jatuh jika terburu-buru seperti itu " Ucap lei dengan lembut
"Iyaa lei aku hanya tidak ingin putri terlalu lama menungguku untuk datang" Balas lili dengan perlahan.
(Mereka pun segera menuju ke tempat xiu xi berada)
"Lama sekali kalian, spertinya terjadi sesuatu saat aku tidak bersama kalian, apakah kalian melakukan itu lagi? " Tanya xiu xi dengan nada menggoda keduanya.
"Aa tidak nona aku dan lei tidak melakukan itu, kemarin itu tidakk...." ucap lili dengan nada maluu dan muka memerah.
"Hooo begitu, tenanglah lili kenapa mukamu merah sperti apel yang baru aku petik, tenang saja, kamu seperti maling yang ketahuan sangat gugup hahahaha" Balas xiu xi dengan nada semakin mengejek.
"Nonaaa jangan begitu hamba maluu..." Balas lili dengan muka yang sudah memerah.
"Iya iya lili aku minta maaf karna menggodamu, lei tolong masukan semua apel itu ke dalam keranjang yaa, aku nanti ingin membuat teh apelati, skrg aku pergi dulu kalian berdua lanjutkan lagi yang ingin kalian lakukan." ucap xiu xii sambil tertawa, dia pun pergi dari tempat tersebut.
(Setelah memetik beberapa apel dan bunga melati dia pun pergi ke aula kerajaan yang di sebut guardian value dan ingin bertemu dengan ayahandanya)
PUTRI LI XIU XI MEMASUKI RUANGAN
Kaisar yang sebelumnya sangat sibuk akhirnya menghentikan pekerjaan nya dan bertanya ke anaknya kenapa dia datang.
"Xi er, kenapa kamu datang sayangku? " tanya kaisar dengan nada lembut.
"Ayahanda aku ingin meminta ijin untuk ikut berlatih di barak militer, boleh kah aku pergi kesana? Aku merasa jenuh hanya melihat bunga dan lainnya, aku ingin suasana baru " Tanya xiu xi kepada ayahandanya itu.
Kaisar pun sedikit bingung tapi dia tidak menolak putri kesayangannya itu.
"Baiklah aku boleh kan, asalkan kamu tidak terluka saat berada di sana, jika ada luka kamu tidak boleh kesanaa lagi" sahut kaisar dengan nada khawatir.
"Ayahanda memang yang terbaik terimakasih ayahanda, aku pastikan tidak ada luka di tubuhku..." belum selesai xiu xi berbicara prajurit sudah mengumumkan datangnya pangeran li xi wei.
PANGERAN LI XI WEI MEMASUKI RUANGAN
"Salam ayahanda, xi wei ingin melapor tentang masalah di barat kota beberapa bandit sudah berhasil di amankan" Ucap xi wei dengan nada tegas.
"Itu kabar yang baik, terimakasih anakku xi wei kamu memang pantas menjadi penerusku" Balas kaisar dengan nada bangga.
"Apa yang kau lakukan disini xiu xi " Tanya xi wei, dia kaget melihat adik perempuan nya itu berada di tempat itu.
Sebelum bisa menjawab,kaisar sudah menjelaskan terlebih dahulu ," Adikmu itu ingin meminta ijin untuk datang ke barak prajurit, dan ayahanda sudah mengijinkan hal itu" Ucapnya.
"Barak prajurit? " Sontak xi wei kaget, adiknya itu jarang sekali mengambil inisiatif untuk hal yang ingin di lakukannya.
"Benar kakak, aku hanya ingin bermain dan belajar disana" Balas xiu xi.
"Bagaimana jika kamu yang membawanya kesana pangeran? Ayahanda lebih lega jika ada yang pergi bersamanya" Ucap kaisar
"Baiklah ayahanda, aku akan membawanya kesana besok " jawab pangeran xie wei dengan nada masih enggan.
Alloo guyss maaap baruu lanjutin,btw doain yaa bentar lagi murid aku maju lombaa ehehehehe makasihh yaaa , nanti tak lanjutin lagii, papay
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Xiu Xi
FantasyLi Xiu Xi adalah seorang pendagang jalanan. sejak kecil dia di ajari seni bela diri, selain itu dia juga perempuan yang bisa di bilang kejam. di dunianya dia memiliki banyak saingan bisnis . sampai suatu hari dia di bunuh oleh Fu Rong atau saingan b...