Mengingat Kenangan

246 12 0
                                    

🩵🩵🩵

Derapan langkah berjalan mengitari taman, tepatnya lapangan puputan tempat biasa yang sangat sering mereka kunjungi dulu. Aya berjalan sambil berolahraga kecil untuk menbuat semakin bugar dan sehat kandungannya. Kini kandungannya sudah menginjak 8 bulan. Dan sebulan lagi dirinya akan melahirkan.

"Pak beli kelapa mudanya satu ya" Ujar Aya.

"Aya sana duduk dulu biar mama yang belikan" ujar mamanya.

Semenjak kejadian itu keluarga Aya sudah mulai menerimanya perlahan demi perlahan meski itu sulit tetapi mereka tidak sanggup jika putrinya harus menanggung ini sendiri. Begitu juga keluarganya sudah memaafkan Deon bagaimanapun ini bukan kesalahan siapapapun tapi ini takdir untuk rumah tangga mereka.

"Eh mama gapapa ih mama sana jagain papa" ucap Aya.

"Ada Cahya lohhh"

"Mba itu anaknya pasti bakalan ganteng sekaliii"

"Ah bapak bisa aja, saya aja gak mau cek loh pak karena saya mau menganggap itu surprise anak saya laki atau perempuan"

"Hahaha iya mba, cewek atau cowok pun tetap rejeki itu mah"

"Iya pak terimakasih"

——————————————————————
"Es kelapa muda datang" ucap Aya dan mama barengan

"Wahhh ess, papa ayo minum es" ucap Cahya yang sangat senang.

"Umm yummy sekali, oh ya Aya sudah mengurus paspor untuk kalian? Bukankah setelah anakmu lahir kalian akan langsung terbang ke Surabaya?" Tanya papa

"Tenang paa, udah ada Fio dan Beno yang menanganinya. Mereka bilang udah siap kok. Trus juga tentang persalinan aku juga udah disiapin mereka" jawab Aya

"Mereka sangat baik sekali ya, nanti kedepannya kamu jangan pernah meninggalkan mereka. Apalagi Fiona nasib kalian sama loh" jawab papa

"Beda pa, Fio kan sudah jelas bercerai. Sedangkan Aya masih di gantung hihihi" tungkas ibu

"Iya nanti setelah anaknya lahir, langsung tuh surat cerai meluncur iya kan?"

Aya menunduk dan tersenyum saja.

"Eh mama ada ngundang seseorang loh kemari" ujar mama membuat Aya semakin penasaran.

"Kamu coba lihat belakang"

Aya menoleh kebelakang dia benar benar terkejut siapa orang itu. Ternyata adalah ibu mertuanya dan juga adik iparnya. Ibuk sangat bersemangat bertemu dengan Aya dia berlari memeluk Aya.

"Ibuk kangen sekali Aya" ucapnya sambil menangis

"Aya juga buk"

————————————————————

Obrolan itu sangat hangat, mereka meluapkan segala keluh kesah dan bahkan Aya terbuka dengan tempat tinggalnya saat ini. Ibuk dan Sastra juga menjelaskan kalau mereka benar benar sangat tidak kuat tinggal bersama menantu barunya. Ibuk sangat merasa berat karena anaknya dan juga menantunya itu tidak bekerja, dan yang menopang kebutuhan rumah masih ibuk dan bapak. Aya yang mendengar itu terkejut, ternyata Deon sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Itu karena Deon masih terus memikirkan keadaan Aya.

Setelah ibuk bertemu dengan Aya, ibuk akan semakin yakin untuk meyakinkan Deon kalau Aya baik-baik saja. Ibuk dan sastra juga menutupi kehamilan Aya itu karena kesepakatan keluarga Aya. Karena Aya gak mau Deon bertindak lebih lagi untuk bisa memadu. Aya mempunyai keinginan yang sangat besar yaitu masih bersama Deon tapi dia tidak mau di madu. Akan tetapi Lia kerap kali meneror Aya agar cepat menceraikan Deon. Karena Deon tidak mau bercerai, Lia sering mengirimkan pesan melalui akun anonim. Dan juga Lia kerap mengancam akan benar benar bertindak onar pada rumah tangganya.

Aya akan diam saja, karena Aya memiliki sesuatu yang mengganjal dalam dirinya. Mengingat bagaimana keadaan kesehatan suaminya. Sampai Aya mendapatkan bukti baru dia akan mengungkap kebenarannya. Dia masih menunggu waktu mainnya saja.

🩵🩵🩵
Bersambung

Surat dalam Lemari Istriku (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang