🩵🩵🩵
"Gak sampai kapanpun aku gak akan mau menandatangani surat perceraian ini!" Tegas Deon
"Itu keinginan Aya, dia ingin hidup dengan tentram setelah ini" ucap Fio
"Iyaa Deon, kasian Aya kalau terus terusan harus menunggu kabar gak jelasmu itu" tambah Beno
"Kabar gimana lagi? Aku udah berusaha juga cari dia tapi dia menghilang"
"Bloon banget sih, ya cari lah ke kantornya" tungkas Beno
Deon menunduk lalu dia kembali membuka surat perceraian itu. Aya sudah menandatanganinya hanya dia yang belum. Deon kemudian meremas surat itu lalu merobeknya. Fio dan Beno berusaha untuk mempertahankan suratnya namun naas surat itu sudah menjadi sobekan sobekan kecil bahkan tulisannya pun sudah tidak terlihat lagi.
"Ishhh mau mu apa sih?" Marah Fiona
"Mauku? Kembali dengan Aya"
"Lalu istri keduamu kamu apakan?" Tanya Fio
"Jadi cowok jangan rakus rakus banget deh, mau ini mau itu. Inget yaaa kamu itu masih pengangguran Aya gak mungkin akan membiarkan hidup dia dengan anaknya menanggung kamu dan juga istri keduamu itu!" Tegas Beno membuat Deon terdiam.
Di luar percakapan mereka bertiga ada Anton yang mendengarnya. Anton tersenyum ketika mendengar Aya dan Deon akan bercerai. Seperti dia baru saja mendapatkan umpan.
"Deon istri keduamu tadi menelepon katanya dia sudah melahirkan dan selamat atas putri kalian ya" sela pak Anton.
"Putri? Cewek?" Kaget Deon
Deon seperti marah. Dan langsung keluar ruangan. Dia dan keluarganya segera untuk pulang, tanpa berpamitan kepada Aya dan menunggu Aya sadar.
"Duhh cowok kayak gitu masih mau melindungi Aya? Tau kabar anaknya lahir cewek aja udah segedeg itu dan cepet cepet pulang" ujar Fiona
"Memangnya kenapa dengan anak cewek?" Tanya Anton
"Gini ya pak, dia tuh cuman pengen anak cowok. Dan harapan dia itu ada di Aya yang udah ngelahirin anak cowok sekarang istri kedua dia itu lahirin anak cewek. Gak ketebak sih endingnya bakalan gimana ini drama" ujar Beno sambil memijit keningnya.
"Sampai kapanpun aku gak akan biarkan Aya tinggal dengan keluarga yang masih seperti itu. Aku gak mau Aya yang menanggung semua keuangan di antara suaminya dan juga istri keduanya itu. Sampai tu cowok bisa berpenghasilan dan istri keduanya minggat baru aku restui" ujar Fiona
Beno yang mendengarnya langsung memeluk Fiona. Mungkin Fiona lebih berpengalaman dan untuk menjadi Fiona dia akan lebih memilih untuk serius menceraikan suaminya. Tapi Fiona juga harus mengerti perasaan Aya, mendengar curhatan Aya menunjukkan Fiona bahwa Aya masih sangat mencintai Deon. Fio gak mau menjadi penghalang, sebagai sahabat yang baik Fio akan selalu support keputusan Aya. Itu pun sekalinya Aya memilih tinggal bertiga dengan istri kedua Deon dan Fio akan menjadi orang pertama yang akan membantu Aya.
Karena saat Fio merasakan hal ini, Aya lah yang menjadi orang satu satunya datang ke kehidupan Fio membantu. Dan saat Fio melahirkan, Aya rela mewakili Fio ke pengadilan dalam sidang perceraian.
🩵🩵🩵
BersambungTambahan Part
Deon berlari datang ke bidan tempat Lia melahirkan, dengan penuh amarah dan rasa kecewa. Deon melihat Lia yang sedang menggendong anaknya itu.
"Mas kemana aja sih? Aku melahirkan kamu gak ada?" Marah Lia
"Iya buat apa juga aku menunggumu, anakmu kan perempuan" marah Deon
"Lalu memangnya kenapa jika dia cewek? Apa salahnya?" Tanya Lia
"Ya aku cuman ingin anak laki-laki Lia!"
"Yaudah sih ini juga tanggung jawabmu kan?" Tegas Lia
"Mulai sekarang kamu bekerja urus anakmu itu, aku akan kerja demi anakku dari Aya" ujar Deon dan langsung meninggalkan Lia pergi.
Mendengar itu Lia menangis, air matanya jatuh. Dia mengelus kening anaknya sambil terus menangis. Lia tidak pernah menduga laki-laki yang saat ini menjadi suaminya akan setega ini membiarkan dirinya untuk bekerja dan mengurus anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dalam Lemari Istriku (END) ✔️
RomansaCerita ini mengisahkan perjalanan rumah tangga seseorang yang memiliki banyak cobaan dan rintangan. Hadirnya orang ketiga adalah sebuah ancaman sedangkan hadirnya seorang anak adalah sebuah anugerah yang dapat mempersatukan sepasang kekasih. Cerita...