Perdebatan Itu Di Mulai

205 8 1
                                    

🩵🩵🩵

Aya, Ken dan Deon kembali bertemu di salah satu cafetaria dekat dengan rumah mereka masing-masing. Masih sama Deon terlihat sangat menyayangi Ken, begitu juga Aya. Deon tak henti-hentinya memandangi Aya.

"Deon?" Suara perempuan yang tak asing Aya dengar.

Aya mendengok melihat Lia sudah berada disana, Deon juga terlihat mimik wajahnya terkejut. Deon bangkit dari duduknya dan usai menggendong Ken.

"Kamu kok disini?" Tanya Deon

"Kamu yang ngapain disini? Sama perempuan murahan ini?" Marah Lia sambil menunjuk Aya

"Cukup Lia, dia bukan perempuan murahan!" Bentak Deon. Saat itu cafe sedang ramai pembeli, semua orang tertuju pada mereka termasuk juga Aya. Aya yang melihat pemandangan tidak mengenakkan itu langsung menggendong Ken dan juga pergi.

"Tunggu mau kemana kamu?" Ujar Lia mencengkram pergelangan tangan Aya

"Kenapa kamu kembali? Bukankah kamu bilang kalau kamu gak akan kembali? Anak siapa ini yang kamu jadikan umpan untuk Deon? Deon gak mungkin percaya kalau ini anaknya!" Ujar Lia

"Dia memang anakku!" Bentak Deon

"Hah perempuan ini bisa punya anak? Yang ada tuh paling rahimnya yang diangkat!" Marah Lia

"Maksudmu apa Lia?" Tanya Aya dengan nada sinis

"Ya iya kan? Kamu tau gak? Mantan suamimu ini saat masih sama kamu sering cerita ke aku kalau kamu gak bisa punya anak! Bahkan dia aja sempet mau mikir buat angkat rahim kamu hahahaha" Ledek Lia

"Ternyata dari ucapanmu ini bisa memperjelas siapa pelakor sebenarnya" ujar Aya melirik ke semua orang yang saat ini melihat mereka.

Aya dari tadi mengkhawatirkan kalau dirinya dan Ken di cap pelakor, tetapi mendengar ucapan Lia sepertinya orang orang sekitar paham siapa pelakornya. Karena sudah jelas Lia tadi menyebutkan kalau Deon adalah mantan suaminya dan sering bercerita ke Lia bahkan saat itu masih bersama Aya. Sekarang tatapan mereka mengarah ke Lia, seketika Lia menunduk.

"Licik banget ya kamu! Deon sekarang pulang gak! Anak itu bukan anak kamu Deon!" Ujar Lia

"Dia putraku Lia! Darah dagingku. Bahkan kamu aja gak bisa menghasilkan anak cowok untukku. Ini malah kebalikannya, seminggu yang lalu rahimmu kan diangkat karna kamu kebanyakan alkohol dan merokok!" Tegas Deon

"Aku cuman mau anak cowok! Dan Aya sudah memberikannya!" Tegas Deon

"Aku bisa sayang kasi kamu anak cowok" ujar Lia

"Bagaimana caranya? Rahimmu saja sudah diangkat karna kesalahanmu!" Ujar Deon marah

Aya bingung melihat pertikaian ini. Bahkan Aya baru tahu kalau rahim Lia juga baru diangkat karena itu. Lia mulai menangis, dia memukul mukul perutnya seolah olah menyalahkan takdirnya karena bertemu dengan pasutri seperti Deon dan Aya.

"Maaf tolong jangan membuat keributan disini mas, mba" ujar pelayan

"Baik mba maaf sekarang saya akan bawa dia pulang" ujar Deon

Deon menarik tangan Lia lalu membawanya pulang dengan motor. Deon masih terus marah-marah dengan Lia selama di perjalanan. Tanpa disadari Aya memang sudah menelpon Fio dan Beno saat itu dan mereka sedang bergegas ke tempat Aya.

"Mba yang sabar ya, ini beneran anak kandung bapak itu?" Tanya ibu ibu yang saat itu menjadi customer disana.

"Iya bu, saya dan Deon belum resmi bercerai. Dan perempuan tadi masih berstatus istri sirih" tambah Aya

"Yaampuuunn mba, awalnya saya kira mba adalah pelakornya. Ternyata dia pelakornya" ujar ibu itu.

"Mba yang tabah ya, jaga anaknya baik baik semoga tidak memiliki sifat tamak seperti ayahnya" ujar ibu itu lagi dan Aya menjawab mengangguk.

Aya tidak menunggu Fio dan Beno datang, dia mengajak Ken masuk ke mobil dan langsung bergegas mengemudikan mobilnya menuju rumah Deon.

"Ay bentar lagi kita sampai" Ujar Fio di sebarang telpon

"Langsung OTW rumah Deon aja ya" ujar Aya

"Gapapa Ay? Soalnya nanti takut kamu di jambak sama wanita setan itu" ujar Fio

"Gapapa udah, sekalian ungkap siapa dia sebenarnya"

"Oke Ay"

Tiitttt

🩵🩵🩵
Bersambung

Surat dalam Lemari Istriku (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang