.
.
.
.
.
.
.Sorotan lampu diskotik dan gemerlap lampu warna-warni mengiringi asiknya para pelanggan yang sedang berjoget sesuai irama musik yang diputar.
Dipojok sana, seorang perempuan sedang menyendiri dengan belasan gelas alkohol. Tubuhnya sudah lemas, pikirannya sudah tidak terkontrol. Ia hanya bisa menatap dengan separuh nyawanya sekarang.
"Maafkan aku Mark, seharusnya pernikahan ini tidak terjadi. Aku yang salah!"
Berkali-kali perempuan itu bergeming dengan kalimat yang sama.
Aku mencintai mu
Aku tau Mark, tapi cinta mu ini menyakitkan bagi ku. Kau tidak seharusnya bersikap seperti ini. Ku mohon, aku tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan mu dengan Aeri.
Kau bukan orang ketiga, Aeri adalah orang ketiga.
Pikirannya masih berkabut dengan apa yang sore ini ia lihat dan ia dengar di danau. Mark dengan perempuan lain. Aeri memang ingin menggunakan waktu sehari nya untuk pergi ke Sungai Han, dengan alasan ingin lebih lama tinggal di rumah ayah nya. Namun kenyataannya, ia melihat sang suami mengemis cinta dengan perempuan lain.
hiksss hiksss hikss
Aeri mengusap air matanya kasar, berusaha untuk berdiri. Sekarang hampir pukul sepuluh malam, ia harus pulang sebelum Mark melihat keadaannya seperti ini. Namun, baru saja ingin berdiri tubuh kecil nya itu langsung terkapar di lantai.
🌱🌱🌱
"AERIII?"
Mark tersontak kaget melihat pemandangan di depannya. Aeri menarik tengkuk seorang lelaki setelah Mark membuka pintu apartemen nya.
"Mark?" ucap Aeri sangat pelan, mungkin Mark tidak mendengar nya.
BUGHH BUGHHH
"Bajingan apa yang kau lakukan pada istri ku!?" Amarah Mark memuncak menghabisi setiap inci tubuh lawan nya itu.
"Sss-stopphh Mark." Dengan sisa tenaga yang ada Aeri melerai mereka.
"Kau Aeri! Kau berselingkuh dengan lelaki lain di apartemen suami mu sendiri? Woahh pekerjaan yang bagus." Mark menyindir dengan smirk nya
Aeri hanya terdiam, tidak menjawab pertanyaan suaminya ini.
"Lucas, pulang lah. Terima kasih dan aku minta maaf." Aeri menuju lelaki yang wajah nya dipenuhi lebam akibat pukulan keras Mark.
Lucas mengangguk, "Jaga diri mu baik-baik."
BLAMMM
Mark menutup pintu apartemen nya dengan keras setelah Lucas berlalu. Berjalan mendekat ke arah istri kecil nya yang sedang ketakutan dengan sorot mata tajam nya. Nafas Mark naik turun, tubuh nya sudah diselimuti api amarah.
"Ma mmari bercerai Mark."
Lontaran dari mulut Aeri yang membuat Mark semakin menegang menahan amarag. Memegang dengan erat kedua pundak Aeri, "Karena lelaki itu?"
"Tidak. Aku memang ingin berpisah dengan mu, aku tidak mencintai mu." Jawab asal Aeri.
"Bukankah dari awal pernikahan kau tidak mencintai ku? Kenapa tidak dari dulu kau minta bercerai kalau begitu?"