BTFM 13 Flashback [Kehidupan setelah Menikah P1]

40 2 0
                                    

Ceritanya flashback

Berkutat dengan peralatan dapur adalah hobi baru Aeri setelah menikah. Ia harus bisa masak bukan? Aeri kan  istri yang baik.

"Kira-kira Mark suka makan apa ya? Aku kan belum tau?" Gumam Aeri memandang seluruh isi kulkas.

Sarapan tidak boleh yang pedas, matanya tertuju pada roti tawar . "Ah, mungkin sandwich sederhana aja," pikirnya.

Aeri mulai bekerja. Dia memanggang roti tawar, menyiapkan telur ceplok, mengiris tomat, dan menata semuanya dengan rapi di atas piring. Meskipun sederhana, Aeri berharap Mark akan menyukainya.

Sarapan siap bebarengan dengan Mark yang keluar dari kamar. Aeri sedikit kecewa, yahh padahal dirinya ingin melihat bareface sang suami. Tapi tak apa, masih ada hari esok dan selanjutnya.

sementara Mark menggaruk batang hidungnya yang tidak gatal, "Aahh- ituu sebenarnya kau tidak perlu menyiapkan ini semua. Aku tidak biasa sarapan, perutku akan sakit." Mark bicara dengan hati-hati, sedikit tak enak hati namun bagaimana lagi? daripada perutnya yang bermasalah.

"bbe-gituu yya? ahh tapi Markk, ini bukan makanan berat. Kau bisa kan?" 

Mark menggeleng pelan sambil tersenyum canggung, "Aku hanya minum air putih saja di pagi hari."

"Inii..." Aeri menyodorkan segelas air putih dan diterima Mark.

"Maaf yaa? 

Aeri terdiam sejenak, menatap piring sandwich yang telah ia siapkan dengan penuh cinta. Rasa kecewa sedikit menggelayut di hatinya, tapi ia berusaha untuk tersenyum.

"Ah, tak apa, Mark. Lain kali, mungkin aku akan menanyakan suatu hal dulu kepada mu," ucap Aeri mencoba menghibur diri.

Mark mengangguk sambil meneguk air putih yang disodorkan Aeri. Ia bisa melihat usahanya untuk tetap ceria, dan itu membuatnya merasa sedikit bersalah.

"It's okay. Aku yang seharusnya minta maaf. Kau sudah berusaha menjadi istri yang baik bukan?" kata Mark mencoba menghibur.

Aeri tersenyum lebih tulus kali ini. "Baiklah, apa perlu aku mengantarkan makan siang?"

Mark tertawa kecil. "Untuk ap—ahh maksud nya tidak usah karena siang nanti aku akan makan dengan para member."

Dalam hati Mark merapalkan kalimat maaf, karena jujur saja ia masih canggung dengan kehadiran seorang wanita asing di tempatnya. Bukannya tidak bersyukur, ini hanya perlu waktu saja.

"Baiklah, lain kali akan ku buatkan," Meskipun Aeri merasa belum benar-benar mengenal suaminya, ia bertekad untuk terus belajar dan beradaptasi. Bagaimanapun juga, cinta bisa tumbuh melalui hal-hal kecil seperti ini, pikirnya.

"Mark, apa kau ada keinginan khusus yang ingin aku masakkan?" tanya Aeri kemudian.

Mark berpikir sejenak sebelum menjawab, "Sebenarnya, aku suka makanan yang sederhana dan tidak terlalu berat. Mungkin sup atau bubur, itu selalu membuatku merasa nyaman."

Aeri mengangguk, mencatat di dalam hatinya. "Baiklah, aku akan mencoba membuat sup favoritmu nanti."

"Terima kasih, Aeri," kata Mark sambil tersenyum hangat. "Kau benar-benar istri yang perhatian."

Tidak sadar saja Mark dengan perkataannya barusan itu membuat Aeri merasa berbunga-bunga. Aeri harap perjalanan mereka sebagai suami istri masih panjang, dan akan ada banyak hal yang harus mereka pelajari satu sama lain. Tapi dengan setiap hari yang berlalu, ia berharap mereka akan semakin dekat dan saling memahami.

Hari itu, Aeri merasa semakin bersemangat untuk memasak dan mencoba resep baru. Ia yakin, seiring waktu, ia akan menemukan cara untuk membuat Mark jatuh cinta pada masakannya, sama seperti ia jatuh cinta pada pria itu setiap hari.

BE THERE FOR ME [ MARK LEE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang