[Sequel of "RETROVAILLES"]
GIEDENSERA #2
ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu.
Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini.
Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memasang mimik datar dengan sorot mata tegas namun tetap lembut, Rosaline duduk di ruang rapat bersama parlemen mengikuti Council atau Court yang merujuk pada pertemuan formal atau badan penasihat yang terdiri dari para pejabat pemerintah, pembesar, atau orang-orang terkemuka.
Court di sisi lain, dapat merujuk pada pertemuan atau istilah yang lebih umum digunakan untuk menggambarkan lingkungan di sekitar monarki, termasuk istana dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemerintahan kerajaan.
Sebagai contoh, "Privy Council" adalah suatu council yang berperan sebagai badan penasihat penting bagi monarki. Sebaliknya, "court" dapat merujuk pada lingkungan istana dan kegiatan sosial yang melibatkan keluarga kerajaan dan para pembesar.
Selain Rosaline, tentu saja ada Kyros, Valenca, Aeros, dan Aragorn― jangan tanyakan mengapa Alameth dan Roderick tidak ada, sebab mereka sudah meninggalkan Valcke.
Perdana menteri Valcke lah yang membuka topik ini terlebih dahulu, "Your Majesty... Your Highness..." perdana menteri itu membungkuk hormat secara bergantian, "Izinkan aku membawa usulan pertama, Your Majesty."
"Silahkan." Kyros mengizinkan.
"Pemenang berlian untuk pria adalah The Duke of Vadronia, Lord Cyrelas Talerion― mungkin akan bijaksana jika kita melakukan aliansi dengan kerajaan lain, bukankah beberapa pangeran mengirim surat lamaran untuk Princess Rosaline?"
"Pendapat yang bijak Lord Hermon. Aliansi semacam itu dapat memperkuat posisi kita di panggung politik internasional. Valcke memang jaya, tetapi bukankah kejayaan harus dipertahankan selamanya?" ucap salah satu anggota parlemen.
Aragorn mengalihkan fokus nya pada Rosaline yang tampak murung.
"Sebentar!" Aragorn bangkit dari kursi.
"Your Highness..." perdana menteri, Lord Hermon memberi salam hormat.
"Namun, apakah kita tidak seharusnya mempertimbangkan perasaan Princess Rosaline dalam hal ini? Tidak kah cukup aliansi-aliansi yang diperoleh?"
"Aragorn―" panggil Aeros yang tepat berada disebelahnya, "Tenang lah..." ucap nya pelan.
Aragorn menghela nafas, "Ucapan lah sesuatu Your Majesty."
"Duduk lah." titah Aeros pada saudara nya itu.
Aragorn pun kembali duduk dengan perasaan berkecamuk.
"Maaf Your Highness... Kepentingan kerajaan lebih penting daripada perasaan pribadi. Kita harus memastikan bahwa aliansi yang dibangun melalui pernikahan ini mampu melindungi kerajaan kita. Kita tidak boleh mengorbankan keamanan kerajaan demi keinginan pribadi." ucap Lord Harmon tegas.
"Princess Rosaline, sebagai anggota kerajaan, tugas anda adalah memenuhi kewajiban untuk kepentingan rakyat dan keamanan kerajaan. Cinta pribadi harus ditempatkan di belakang tugas negara." salah satu parlemen mulai bersuara.
