6

1K 32 0
                                    

Ditulis oleh rembowruby.

Don't copy paste anything from here—


Afgan- bukan cinta biasa

"perpisahan kita ini mungkin awal untuk kita berpisah selamanya" 

***

Liburan yang kaisar janjikan padanya hanya sebatas ucapan belakang. Jangan liburan kini sekedar bertemu saja susah minta ampun. Orang tua mereka benar-benar serius bermain dengan vici dan kaisar, mereka memblokade semua pergerakan vici dan kaisar?

Mungkin sebab dia pun tidak tau. Sungguh. 

Satu hal pasti Vici membenci kenyataan bahwa selama hampir 20 hari ini kaisar dan dirinya tidak pernah bertemu. Orang tua mereka merombak paksa hubungan mereka melarang kaisar habis-habisan untuk bertemu vici dalam jangka waktu setahun. 

Jika dipikir-pikir mereka bukan remaja yang harus di atur-atur. Usia dewasa yang tersemat dalam diri mereka bisa saja membuat mereka berbuat seenaknya, memberontak habis-habisan. Namun entahlah bagaimana kedua orang tua mereka mampu mengendalikan dirinya maupun kaisar.  

Terlepas dari itu hal paling menyebalkan adalah kini vici bahkan mempunyai ekor! Yaitu bodyguard yang akan selalu mengawasinya. Pernah sekali dia ke apartemen kaisar namun di cegat habis-habisan. Dia bahwa tidak bisa memberontak akibat kalah tenaga. Dia juga pernah diam-diam menyamar ke kantor kaisar tapi lagi-lagi bodyguard sialan itu menemukannya. Tak hanya itu jam 2 malam dia sengaja menyelinap keluar apartemennya namun entahlah manusia apa yang di temukan oleh ayahnya. Jagar sangat handal mencegahnya untuk bertemu kaisar. 

Dia juga pernah menawarkan sejumlah uang banyak untuk menutup mulut jagar. Namun pria itu dengan kakunya menjawab. 

"Saya dipekerjakan oleh tuan"

"Aku bayar lebih dari ayah" desis vici memberikan uang dalam kopernya. 

"Tidak, terimakasih nona." balas jagar datar. Meskipun berapa kali mendapatkan penolakan vici tetap terus membujuk jagar yang akhirnya tetap di tolak mentah-mentah. 

Vici meremas ponselnya kuat. Sudah 4 jam lamanya kaisar belum membalas pesannya. Wajahnya merah dan nafasnya pendek-pendek tak beraturan. 

Prang! 

Vici melempar ponselnya ke dinding hingga ponsel malang tersebut hancur, dia tidak peduli. Amarah menguasai vici, membuang nafasnya dengan kasar Kemudian menenggelamkan kepalanya di lipatan lututnya. Dalam hatinya mengumpat keras memaki kaisar di sana. Apa dia tidak merindukannya? Sudah 20 hari. Bisanya kaisar tidak bisa menahan rindu pada dirinya.

Apakah? 

Pikiran buruk mulai menghantui otak vici, segera ia mengambil kunci mobil dan bergegas keluar. 

Vici memacu kencang mobil miliknya. Pandangan matanya menghunus ke depan sesekali matanya melirik ke samping, dimana mobil sedan hitam tepat berada di sampingnya. Vici berdecak kesal lalu menambah kecepatan mobilnya hingga selang berjalan 20 menit dia tiba di sebuah gedung raksasa bersusun. Kaisar mungkin berada di dalam sana, pada salah satu unit apartemen mewah ini. Vici mempercepat langkah kakinya dan sedikit berlari menghindari suruhan ayahnya, saat sampai di lift buru-buru ia menekan tombol tutup. Dan saat pintu tertutup barulah dia melihat wajah menyebalkan suruhan ayahnya itu. 

Don't Say (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang