Rembowruby
— don't copy paste anything from here —
—
kiss from here for 4344💋
—
"Pilihan ku adalah menerka apa yang ada di kepalamu untuk itu aku siap menerima resiko apapun"4000 loh ini minimal minimal komen lah..marah nih kalo tidak di komen 😔😖
***
Kediaman utama
"Baru ketahuan?" Pertanyaan itu langsung meluncur dari bibir seorang pria dengan sampanye di tangannya. Ia menatap satu per satu anak buah yang tengah berlatih di bawah. Ruang bawah tanah itu adalah tempat tim Aksepbati, tim khusus keluarga Wirafa.
Siapa bilang kekayaan mereka semurni tampilan Kaisar di publik?
Haciko ini adalah tangan kiri kaisar juga merupakan kakak angkat Kaisar. Haciko Wirafa belum pernah muncul di muka publik— kerena sebagai pewaris utama, banyak halangan yang akan menghadang di depan mata. itulah Haciko hadir sebagai temeng kaisar, sosok yang selama ini bersama kaisar sejak kecil. Tidak ada kata canggung di antara mereka— selayaknya adik dan kakak.
Haciko berdecak kala melihat Kaisar menyandarkan punggungnya pada kursi mewah. Di tangan Kaisar, tembakau menyala perlahan habis terhisap. Rasa pahit dan manis bercampur di mulutnya sebelum ia hembuskan asap ke udara. Asap itu berkumpul sejenak, melayang, lalu hilang bersatu dengan udara.
"Dia tiba-tiba muncul. Sial, aku sedang bersama Vici saat itu," ujar Kaisar, menanggapi ucapan Haciko. Ada nada frustasi dalam suaranya.
"Kupikir tidak akan pernah ketahuan. Sudah bertahun-tahun bersama, akhirnya dia mampu membuat Kaivan keluar juga. Dia tidak meledak, kan?" Haciko bertanya, kali ini nada bicaranya setengah bercanda, meski demikian ia tetap menati jawaban kaisar.
Menyebut nama Kaivan membuat Haciko sedikit enggan. Alter ego dari Kaisar itu penuh dengan aura negatif. Kaivan adalah sisi liar Kaisar, sisi yang tidak tahu sopan santun, sisi yang hanya muncul saat sesuatu menarik perhatiannya dengan sangat kuat. Selama bertahun-tahun, Kaisar berusaha mengurungnya saat ia bersama vici, menjinakkannya, bahkan menyembunyikannya. Namun kini, Kaivan telah muncul. Lebih buruk lagi, saat itu kaivan sedikit meledak.
Kaisar mendesah panjang, menyandarkan kepalanya ke belakang. Pikirannya penuh dengan Vici. Wanita itu sudah cukup terluka kemarin. Jika Kaivan mendekat lagi, ia tahu Vici bisa lebih hancur.
"Sedikit," Kaisar akhirnya menjawab. "dan vici sangat ketakutan kemarin, ia menangis. Lama, sampai ia lelah sendiri. Sebab itulah aku harus mencari cara agar dia menjauh dari Vici. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi."
Haciko mengangkat alis. "Kau tahu itu sulit. Kaivan muncul artinya dia tertarik selama ini cuma dua hal yang membuatnya tertarik. Pertarungan dan dia, bukankah selama ini Kaivan tidak menyukai Vici?"
"Ya, vici sosok yang sangat menjengkelkan bagi kaivan. Justru itu masalahnya, sebab kaivan tertarik bermain dengan vici" Kaisar memutar gelas sampanye di tangannya. "Aku harus melindungi Vici, meskipun itu berarti aku harus berhadapan langsung dengan Kaivan."
"Lucunya, Kau berencana melawannya?" Haciko terkekeh kecil, meski cemasnya tak hilang. "Kaivan adalah bagian dari dirimu, Kaisar. Kau punya rencana?"
Kaisar tidak menjawab. Matanya terpaku pada anak buah yang terus berlatih di bawah. Hening menyelimuti ruangan, hanya terdengar suara langkah kaki dan benturan senjata dari ruang latihan.
Dalam keheningan itu, Kaisar berpikir keras. Ia tahu apa yang dipertaruhkan. Tidak hanya keluarganya, tetapi juga orang yang paling ingin ia lindungi di dunia ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say [end]
FantastikSemua orang tau bagaimana kaisar begitu mencintai vici. Perjalanan kisah mereka dimulai ketika umur 18 tahun. Dalam waktu yang lama- sepuluh tahun itu mereka lalui bersama, fakta cinta kaisar yang tidak pernah berkurang, masih tetap besar dan utuh u...