24

2.7K 80 37
                                    

Rembowruby

— don't copy paste anything from here —


"jika mencintai membuat kita terluka maka sebelum berpisah mari hilangkan rasa itu"


Sorry for typo

***
Tidak lagi. 

Vici trauma. Usai menarik tubuh hiara yang tenggelam ke dasar air. Vici langsung mencari bantuan. Dokter datang dan menyatakan bahwa hiara mengalami depresi hingga berniat melakukan hal buruk. Usai itu vici langsung memanggil dokter khusus untuk wanita itu. Dia tidak kesulitan mencerna apa yang dikatakan oleh ara dokter sebab menggunakan bahasa Inggris. Tentu saja hal itu mudah bagi vici. 

Namun wanita kurang ajar ini membuat vici kapok untuk bermain-main dengannya. Jangan tanyakan bagaimana paniknya Vici, sudah 2 hari berlalu namun hiara masih enggan membuka matanya. Membuat vici terus di landa rasa bersalah, dia hanya ingin bermain sedikit. 

Tapi malah menjadi seperti ini. Tau begitu tidak dua kali vici mengulanginya. Akan vici jauhkan hiara dengan air. Sialan! vici menggigit kuku-kuku, kedua kakinya terus bergerak meskipun di lipat. 

Kebahagiaannya tentang kaisar akan datang sirna begitu saja. Vici melupakan bagaimana antuasias dirinya mendengar hal itu. Namun sudah dua hari kaisar belum menampakkan wujudnya. Jangankan untuk datang ke sini menghubunginya saja tidak. Selama memegang ponsel vici tidak menerima pesan satupun dari pria itu. Hanya pesan fara dan beberapa orang penting lainnya. Selainnya tidak ada. Ponsel vici benar-benar sunyi. 

Sebari menunggu hiara yang terbaring bak pitri tidur di kasur besar yang mungkin muat menampung 5 orang dewasa. Kedua tanganya dilipat bak putri yang menunggu untuk dicium sang pangeran. Vici berdecak, jangan samai dia memanggil dokter tadi untuk mengecup wanita itu, agar dia bangun. 

Dia ingin berlibur. Sudah dua hari ini dia hanya memantau keadaan hiara tanpa melakukan apapun. Sungguh malang nasib vici harus bersama beban hidup seperti hiara. Sudah cerewet, bar-bar, bicaranya kasar, attitude nol. Semua kejelekan ada pada hiara. Pikir vici. Modal tampang saja semua orang juga bisa. 

Tapi, sedikit vici akui. Mungkin tanpa hiara dia akan kesepian liburan disini. Meskipun awalnya dia juga mendapatkan ajakan akan tetapi, ujung-ujungnya hiara nekat iku dengannya yang tiba-tiba flight ke itali.

"emmm" suara hiara membuat vici tersentak, kemudian mendekat.

"Bagaimana perasaanmu?" Ucap vici saat samai di samping hiara. 

"Tidak baik" balas hiara lemas. Dia merasakan sekujur tubuhnya sakit-sakitan. Lemas dan pening. 

"Masih untung tidak mati" ucap vici. 

"aku kesayangan tuhan" 

"Oh begitu, jadi itu sebabnya kau ingin cepat-cepat menemuinya?" 

"Bisa kasih aku minum? Kerongkongan ku kering meladeni ucapanmu" usai mengatakan itu haira menunggu vici yang menuangkan air ke dalam gelas lalu memberikan padanya. 

"untuk tuan putri" ucap vici sinis, kekhawatiran nya lenyap begitu saja ketika wanita ini bangun. Rasanya rasa khawatir itu di gantikan oleh amarah. Vici ingin beradu bacot. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Say (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang