Hari-hari dilalui oleh [Name] dengan membereskan kekacauan yang dibuat oleh Jumi. Membersihkan perpustakaan dan akhirnya Laksamana memutuskan untuk menjadikan [Name] asisten pribadinya karena cocok.
Mereka memiliki kemiripan dalam menyukai beberapa satwa dengan jenis yang menarik. Apalagi [Name] hanya pernah melihat di buku, Laksamana Tarung dengan semangat memperlihatkan beberapa peliharaannya yang dia potret menggunakan tab kesayangannya.
Nampaknya [Name] lupa kalau papa nya itu juga bisa langsung membawa beberapa tangkapan satwa itu jikalau mau. Hanya saja, ini berbeda karena Laksamana Tarung lebih bisa memberikan beberapa informasi yang tidak ada pada buku bergambar.
"Ohh! Jadi begitulah sejarahnya badak di luar angkasa itu tinggi!?"
"Betul. Selanjutnya kita melangkah ke―"
Mereka setiap harinya jikalau bukan di ruang utama, di perpustakaan, atau bahkan di kantin. Jam istirahat, bekerja, dipergunakan oleh keduanya dengan sebaik mungkin.
Laksamana Tarung yang senang menemukan teman untuk membahas kesukaannya, dan [Name] yang menemukan guru baru untuk membimbingnya pada pelajaran tersebut.
Komandan Kokoci entah kenapa belakangan ini suka memotret kedua anak gadis dan om om yang terlihat seperti bapaknya― BAPAK GURUNYA. Semoga dia tidak Cepu ke Maskmana.
"Setelah ini Laksamana mau ke planet mana?"
Laksamana itu nampak menggulirkan layar tablet hingga terlihat sebuah planet yang memiliki tulisan 'Planet Dharghaya'.
"Wah? Planet ini ya?"
[Name] melihat struktur planet itu dan menebak-nebak apa yang menarik perhatian Laksamana itu. Dinyatakan bahwa dia akan memulai penelitiannya secara mendalam dan memutuskan untuk melumpuhkan komunikasi dari dunia luar agar lebih fokus.
Pada awalnya, Komandan Kokoci menolak hal tersebut. Dikarenakan kosongnya posisi Laksamana di TAPOPS. Namun karena melihat bahwa Kapten Kaizo, Komandan Kokoci, bahkan mereka juga sudah memiliki [Name] sebagai prajurit. Banyak perdebatan terjadi, namun entah kenapa Laksamana mendapatkan izin dari Komandan.
Setelah puas bercerita, nampak Laksamana Tarung membawa sebuah tas ransel yang kecil kemudian berdiri tegap. Nampak seperti sangat sehat dan bugar untuk pergi menjelajahi planet yang akan dituju. [Name] berdiri kemudian membawa sebuah buku juga. Buku pemberian Laksamana itu sendiri pada [Name] sebagai hadiah ulang tahunnya.
"Sudah siap, Kaizo?" Tanya Laksamana pada supirnya. Kaizo selalu mengangkut beban― hehe.
"Sudah, Laksamana."
Ketika sosok itu memasuki pesawat luar angkasa, [Name] dari luar nampak melambaikan tangan dengan kalem di samping Kokoci. Laksamana yang melihatnya kemudian mengangguk dan tersenyum. Membalas lambaian tersebut yang kemudian perlahan menghilang karena pesawat itu sudah mulai menjauh.
Semoga dibawain pulang oleh-oleh.
─────────ㅤ✮ㅤ──────────
Waktu terus berjalan. Terkadang kapten Kaizo tak akan bisa berada di stasiun selama sehari karena pekerjaannya sana-sini. [Name] masih belum mendapatkan ijin untuk bertugas di luar TAPOPS kemudian memulai latihannya di ruang pelatihan.
Setiap pagi dia setidaknya membersihkan kamarnya kemudian berlarian kecil dan senam. Hari ini, sebuah pesawat luar angkasa datang. [Name] mengenalinya dan itu adalah pesawat yang selalu di kendalikan oleh Kapten Kaizo.
"Kak Kaizo!"
Untuk panggilan, [Name] sudah diperintahkan untuk memanggil Kaizo sebagai 'Kak' karena merasa lebih tua. Tetapi jika hanya berdua saja. Dan itu membuat [Name] merasa senang memiliki figur kakak laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent ꒰ continued ꒱
Fanfiction﹙ boboiboy x fem!reader﹚ ㅤMenanggung beban yang begitu berat sudah dirasakan oleh pemuda bertopi dino ini. Kala dia kelelahan karena memikul beban itu, dia tidak bisa langsung pulang dan beristirahat di rumah yang aman. ㅤSetidaknya rumah bukan hanya...