08

600 72 10
                                    

Sudah hampir semenit Boboiboy termenung. Setelah mengantarkan bola kekuatan ThropyBot ke tempat penyimpanan, pemuda itu termangu di tempatnya.

Mereka sekarang sudah berada di pesawat luar angkasa yang dikendarai oleh papa Zola. Gopal menggeplak pelan kepala Boboiboy.

"Jangan melamun, Boboiboy. Kamu ini kenapa sebenarnya?"

Yaya mengangguk, "Iya. Agak aneh melihatmu terlalu diam," setuju Yaya dan kemudian disambung lagi oleh Ying.

"Hayya. Apa yang sudah terjadi, sebenarnya?"

Boboiboy menggeleng bingung, "Aku juga tidak tahu."

Gopal kemudian bergaya dengan pose keren, "Ha! Jangan khawatir! Kita ada.... BELL!!"

Tentang BELL, burung hantu itu telah di scan oleh Ochobot agar masing-masing pengguna jam kekuatan dari bola kekuatan itu bisa menggunakannya di jam tangan mereka. Hologram burung hantu yang tadinya ada di Gopal kemudian pindah ke jam tangan Boboiboy.

"Halo, Boboiboy. Bisa aku memeriksa detak jantungmu?"

BELL bertanya dengan sangat sopan, "Tentu, BELL."

Hologram itu nampak berubah menjadi bundaran loading dan memproses sesuatu. Setelah semua data terkumpul, BELL mengirimkannya ke sebuah E-Massage.

"Eh? Kamu kirimkan ke siapa nih?" Tanya Boboiboy bingung dengan dokumen yang tidak diketahui apa terkirim dari jam tangannya ke sebuah alamat.

"Aku."

Suara itu membuat Boboiboy terkejut. Hampir ingin meninggalkan jam tangannya sendiri di sana karena hologram [Name] tiba-tiba muncul. Gadis itu terlihat rapi dan menatap datar ke arah semuanya.

"Agak aneh, Boboiboy. Sejak kapan kamu merasa dirimu melamun?" Tanya [Name] layaknya dokter di seberang.

Yaya dan Ying mengendikkan bahu dan memutuskan untuk pergi menjauh. Gopal sendiri hanya tersenyum dan pergi ke arah jendela pesawat luar angkasa. Benar-benar memberikan ruang untuk Boboiboy.

"Sejak kamu mengerjai ku hari itu."

"Hm? Oh..."

[Name] mengingat apa yang sudah dia lakukan dengan pemuda lucu bertopi Dino itu. Gadis itu tersenyum puas. "Nakal juga kamu."

"Ha?! Tidak tuh!"

Lucu sekali. [Name] jadi ingin kembali ke saat dimana dia menjahili pemuda itu. Saat itu...

[Name] menatap ke arah Boboiboy dengan intens dan kemudian menghadap ke arahnya. Gadis itu maju perlahan dan hampir memojokkan Boboiboy di dinding koridor panjang markas.

"[Name]?"

"Hm?"

Terlalu dekat. Boboiboy memutuskan untuk kembali bertanya sembari menjaga jarak aman.

"Kenapa kamu terlalu dekat, nih?"

Teguran halus itu tidak berpengaruh. [Name] makin maju dan wajah gadis itu berada tepat di samping Boboiboy yang mematung. Detak jantungnya mulai berdetak tak keruan.

Boboiboy memejamkan mata, hampir berteriak namun urung karena mendengarkan beberapa kombinasi suara.

"Eh?"

Boboiboy berbalik untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, dan ternyata [Name] sedang menekan tombol kata sandi untuk memasuki tempat penyimpanan para bola kekuatan. [Name] menatap ke arah Boboiboy dengan datar kemudian terkekeh.

"Kamu menghalangi jalan."

Pemuda bertopi Dino itu terkejut, "Hei, kamu bisa memberitahukan kepadaku untuk minggir, kan?"

Iridescent ꒰ continued ꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang