Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah1 minggu Auri menunggu panggilan dari PT itu dan sekarang dia mendapat panggilan untuk interview
Dia sudah bersiap dengan pakaiannya, lalu membawa motornya keluar Perumahan bersamaan beberapa mobil yang juga sedang lapor keluar karna akan bekerja
Auri langsung menjalankan motornya ke arah selatan setelah selesai izin, dijalan dia tak sengaja berpapasan dengan bapak, namun Auri tak menyapa hanya menekan klakson saja
15 menit kini dia sampai di perusahaan yang bergerak dibusana itu, dia memarkirkan motornya namun baru 20 langkahnya berjalan, matanya membulat melihat siapa yg berpapasan dengannya
"Gus Luthfi" lirihnya
"Auri" panggil lelaki itu
Auri langsung menunduk layaknya santri pada Gusnya, penampilan Gus Luthfi sangat berbeda, tak lagi memakai sarung dan baju koko namun memakai setelan celana berjas
"Kamu ada keperluan apa kesini ?"
"Mau lamar kerjaan Gus"
"Oh, nanti bilang saja kamu alumni Santri Al Ikhsan, pasti keterima karna ini perusahaan milik Pesantren"
Tanpa sadar Auri langsung mendongakkan kepalanya mendengar pernyataan Gus Luthfi itu
"Milik Pesantren Gus ?"
"Iyah, sekarang saya yang pegang"
"Oooh, maaf Gus saya gak tau"
"Ya sudah, silahkan masuk saja"
"Maaf gus saya gak jadi lamar kerjaan disini"
Auri berbalik badan langsung menuju motornya
"Jangan karna saya kamu mengubur impianmu Auri" ucap Gus Luthfi menghentikkan langkah Auri
"Saya tau saya salah, saya minta maaf, saya gak bisa menolak permintaan mba yai Auri"
Posisi sudah sepi jadi Gus Luthfi berani mengatakan demikian, Auri memang kesiangan karna tadi dia nyasar mencari PT yang dia maksud
Auri menunduk, dia menahan air matanya namu sulit, air matanya turun begitu saja namun secepat itu dia langsung menghapusnya
Gus Luthfi mendekati gadis itu
"Maaf karna penantianmu untuk saya tak bisa berujung bahagia, maaf saya kembali menorehkan luka sama kamu Auri"
"Selamat berbahagia Gus" ucapnya lalu berjalan lagi menjauhi Gusnya itu
"Kebahagiaan saya hanya sama kamu Auri"
"Njenengan sudah ada Ning Nabila Gus, jangan cari saya lagi, jangan ingat saya lagi, saya permisi"
Auri dengan cepat berjalan lalu mengambil motornya dan menjauhi lelaki itu
Tak apa dia kehilangan kesempatan bekerja disini, masih banyak Perusahaan yang butuh karyawan kok
Begitulah isi fikiran Auri
Dia membawa motornya dengan kecepatan pelan, menikmati suasana pagi yang cukup menaikkan moodnya walaupun hanya 5%
Auri menepikkan motornya diwarung bubur ayam didepan toko kerudung
Dia membeli 1 porsi karna jujur dia belum sarapan
Selagi menunggu pesanannya dibuat, Netra Auri tertuju pada toko kerudung yang salah satu karyawannya sedang live tiktok, dia memasarkan produknya di sosial media
1 ide tercetus di fikirannya, apa dia menjual baju baju seperti itu saja ? Toh untuk membuat bajupun dia sudah lumayan bisa karna dia kalau liburan pasti belajar menjahit, memotong dan mengobras baju
Lamunannya terpecah saat penjual bubur ayam itu memberikkan pesanannya, Auri membayarnya dan pergi pulang karna ingin makan dirumah
Sampai dirumah dia makan di meja makan, dengan tangan menscroll hp melihat lihat produk di beberapa pasar online
Tekatnya bulat, ingin mulai berbisnis pakaian saja, pakaian Syar'i tapi murah dan kualitasnya bagus
Itu jarang sekali ditemukan
Namun mulai dari mana ? Sedangkan di Perumahan ini dilarang membawa mesin jahit karna suaranya yang keras akan mengganggu penghuni lain
Dia tak ingin mengambil produk orang tuanya karna dia ingin benar benar dari 0 dia berusaha
"Dari mana yah ambil produknya, terus produk apa aja, model yang gimana yah" ucapnya sembari mengaduk aduk buburnya
"Apa coba tanya Kak Tina yah, kakak kan ahli berbisnis, aku bisa ambil dulu produknya kak Tina, tapi kalau kak Tina ngomong ibu gimana yah"
Auri menggelengkan kepalanya, tangannya aktif mengetikkan huruf perhuruf di keybord di sosial medianya dan ketemu 1 peluangnya
Dia bisa ambil produk dari penjahit diluar kota yang dia buat merknya sendiri atau biasa disebut Maklon
Tapi Auri masih mencari maklon terpercaya, dia gak bisa langsung percaya begitu saja dengan sosial media
Ada 1 Pabrik yang Auri mulai tertarik karna reviewnya yang bagus dan peminatnya juga banyak
Dan yang beli disini untuk dijual lagi identitasnya rahasia jadi pesaing tak bisa mencurangi
Auri mulai mengkontek adminnya, menanyakan tentang keuntungan dan kekurangan maklon disana dan juga produk yang dia inginkan
Semua Auri lalui sendiri hingga dia cocok dengan pabrik itu dan merasa harganya pas, besok dia berminat survei langsung ke pabriknya sekalian memberikkan uang DP dan pemilihan kain
Karna dia belum begitu hafal soal kain
Yang akan dia buat sekarang adalah Abaya, Abaya yang sedang banyak diminati orang orang
"Pakai nama apa yah" monolognya setelah urusan maklon selesai
Dia berusaha mencari cari nama yang bagus dan tak lama ketemu 1 nama yang berasal dari namanya yaitu Shayna.busana
Yang berasal dari namanya Shaynala Auri Salwa
"Bismillah ya Allah semoga modalnya cukup sama tabungan aku"
Auri mempunyai tabungan dari awal dia pesantren yang dia simpan disalah satu kotak rahasianya dan sampai dia lulus uang tabungan ittu belum dia pakai
Berbeda dengan Author yg baru nabung 5000 tapi dibobol lagi karna ada kang cilok 😅
Dan juga sisaan uang jajan dari orang tuanya yang dia sisihkan juga dan nilainya gak sedikit
Dia juga nekat akan menjual cincin, gelang, kalungnya jika memang uangnya tak cukup
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMBEG KARTIKA
Teen FictionAku melepasmu karna aku tau, memiliku hanya khayalan yg tak akan pernah terwujud aku bisa saja menyimpan perasaan ini untukmu sampai kapanpun namun aku yak bisa menyimpan rasa cemburuku kala lisanmu menyebut Qobiltu untuk perempuan lain