Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yahHari demi hari berganti, Auri terus melebarkan sayap berbisnisnya dibidang pakaian dan keluarganya sama sekali tak tau karna dia menaruh barang barangnya di lantai 2 dan ibu gak pernah sekalipun naik ke lantai 2
Tak terasa 1 tahun setengah sudah berlalu dia berkecimpung di dunia pakaian, ada fikiran ingin buka toko pakaian saja namun masih bingung dimana tempatnya
Karyawanya pun sudah bukan Hasna lagi melainkan teman Hasna yang terpercaya karna Hasna sudah menikah tahun lalu
Waktu terlewat begitu saja bukan tak terasa, sangat terasa bagi Auri, lebaran dia selalu lari yak pernah di rumah
Lebaran dia lewati diluar kota karna rasanya muak berpura pura menangis dan meminta maaf namun akhirnya beberapa jam setelahnya akan kembali ada permasalahan
"Mba Lintang mba Zahwa aku ke Pabrik dulu yah tadi dipanggil mba Maula, mba Lintang sama mba Zahwa berani kan disini ?"
"Berani mba Auri" jawab mba Zahwa
"Ya udah aku ke pabrik dulu"
Auri turun dari lantai 2 dan langsung keluar rumah menaiki motornya menuju pabrik maklon yang sudah 2 tahun terpercaya untuk memproduksi desain desainnya
Sampai di Pabrik Auri langsung bertemu mba Maula di ruang khusus Admin
"Maaf yah mba Auri dadakan ngasih taunya aku jujur lupa perintah dari bos"
"Gapapa mba Maula"
"Gini mba, mba Auri kan sudah lama ikut Maklon bersama kami, nah bos kami itu ngasih tawaran ke mba Auri buat bikin toko baju yang tempatnya dari kami, bajunya dari kami seperti maklon biasa tapi mba Auri hanya memasarkan produknya saja"
"Maksudnya aku buka toko tapi tokonya dari sini namanya masih nama aku mba ?"
"Betul mba, nama tokonya tetap Brand nya mba Auri, brand bajunya pun tetap Shayla.busana tapi tokonya dari kami, nanti masuk ke oprasional perusahaan juga, karna mba yang udah lama disini dan konsisten kalau pesan barang selalu bertambah setiap bulannya"
"Kira kira tokonya dimana mba ?"
"Mba tau toko makeup yang ada didepan alun alun ? Nah kita akan disana bulan depan kalau memang mba mau"
"Untuk karyawan tetap dari saya mba ? Soalnya saya ada 2 karyawan dirumah"
"Boleh mba dari mba saja"
"Sistem pembagian bagaimana mba ?"
"Jadi kami seperti menyewakkan ruko ke mba Auri, ruko itu strategis mba Auri tinggal menempati saja dan sudah pasti laku mba akrna toko makeup saja laku keras disana karna strategis banget tapi kami minta untuk penjualan lebih ditingkatkan mba, terus ditambah lagi produksinya"
"Oh gitu, boleh mba saya juga lagi kefikiran mau buka toko sendiri tapi masih bingung mau buka dimana"
"Kalau mba setuju nanti aku bilang ke bos aku biar bisa tanda tangan kontrak mba"
"Boleh mba"
"Ya sudah sebentar aku kasih tau bos aku dulu yah mba"
"Iya mba Maula"
Mba Maula keluar dari ruangannya lalu tak lama kembali lagi dan meminta Auri untuk ikut ke lantai atas dimana bosnya sedang berada disana mengecek pabrik
Auri masuk keruangan itu diantar mba Maula yang membawa berkas dan betapa terperangahnya saat melihat siapa yang duduk dikursi itu
"Monggoh mba di bicarakan masalah kontrak sama bos aku, aku keluar dulu" ucap mba Maula lalu pergi meninggalkan keduanya
"Auri ? Ternyata benar pemilik Shayla itu kamu ?"
"Maaf Gus, saya permisi" Auri berbalik badan, bagaimana bisa pria yang sudah 1,5 tahun dia berusaha lupakan tiba tiba muncul dihadapannya
Auri lupa nama perusahaan Gus Luthfi adalah PT Ikhsani dan Maklonnya sda di Pabrik Ikhsani
Bagaimana dia bisa kecolongan selama ini, bagaimana kalau Ning Nabila tau
"Auri Tunggu !"
Auri menghentikkan langkahnya, dia menahan sesak yang ada di dadanya, jangan kira 1,5 tahun Auri bisa semudah itu melupakan, dia masih sering menangisi Gus Luthfi apalagi kemarin dia bahkan rela gak datang acara Khaul Pesantren dkmana acara itu menjadi ajang reuni para Alumni
Namun dia menghargai perasaan Ning Nabila, dia memilih tak hadir, dan sialnya gus Luthfi menanyakan keberadaannya
Dia juga menghapus semua nomor kawan Pesantrennya agar setidaknya tak ada story2 mengenani Pesantren yang membuatnya ingin datang kesana
Semua akun Pesantren dia unfollow, dia benar benar menghindari itu semua
"Mau sampai kapan kamu menghindari saya Auri ?" Tanya Gus Luthfi
"Maaf Gus saya tidak bermaksud menghindari njenengan, saya hanya menghargai hati sesama perempuan"
"Nabila yang kamu maksud ?"
Auri mengangguk, dia tak berani menatap wajah gus nya, tatapannya masih tertuju pada lantai, selain tak ingin lagi membuatnya ingat kenangan2 dulu, dia juga tetap harus ta'zim karna yang didepannya adalah anak dari kyainya
"Nabila gak akan tau kalau kamu ketemu saya hari ini"
"Maaf Gus, saya gak bisa. Saya akan batalkan semua ini, saya akan cabut kontrak maklon saya"
"Jangan !"
Auri diam, dia tak tau harus berbuat apa ? Dia takut ning Nabila melihatnya hanya berdua dengan Gus Luthfi diruangan ini
"Jangan karna hal itu lagi lagi impianmu mempunyai toko pakaian dengan nama kamu sendiri musnah"
"Saya bisa wujudkan impian saya sendiri Gus"
"Saya tau, tapi apa kamu tidak ingin mengambil kesempatan dari sini ? Tempat yang strategis, kamu tinggal jual saja ?"
"Enggak Gus"
"Tapi saya tidak akan menandatangani pencabutan kontrak kamu, maaf maksudnya maklon kamu. Disini kontrak maklon kamu 2 tahun dan sekarang baru berjalan 1,5 tahun lagi, artinya ada 6 bulan yang harus kamu penuhi untuk terus memesan barang di saya dan ancaman kamu tak memenuhi target itu adalah pidana Auri"
"Saya berani jika harus menghadapi pengadilan, saya akan tetap mencabut kontrak saya Gus"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMBEG KARTIKA
Teen FictionAku melepasmu karna aku tau, memiliku hanya khayalan yg tak akan pernah terwujud aku bisa saja menyimpan perasaan ini untukmu sampai kapanpun namun aku yak bisa menyimpan rasa cemburuku kala lisanmu menyebut Qobiltu untuk perempuan lain